Kamis, 23 Oktober 2008

Cari Penawar Luka


Persik v Sriwijaya FC

Luka Persik Kediri belum kering. Itu disebabkan dua kekalahan menyakitkan saat mereka melakoni tur Papua. Persik dilumat Persipura 0-5 (15/10) dan ditaklukan Persiwa 0-1 (19/10).

Menghadapi Sriwijaya FC (SFC) sore ini di Stadion Petrokimia, Gresik, Macan Putih (julukan Persik) mencari obat penawar luka. Menurut Harianto, asisten pelatih Persik, pertandingan kali ini merupakan momen yang tepat untuk bangkit kembali. Selain itu, donasi tiga angka akan menjaga kans Persik untuk terus bersaing di papan atas. Saat ini, posisi Persik tergelincir di papan tengah.

Persik harus menjalani laga kandangnya di Stadion Petrokimia karena tidak mendapat izin dari polres setempat sehubungan dengan diadakannya pemilihan wali kota baru di Kediri. Meski bertanding di tempat netral, Harianto mengatakan bahwa kondisi itu tidak memengaruhi mental timnya.

"Buktinya, saat menghadapi Arema di Sidoarjo lalu (11/10), kami mampu menang dengan skor 2-1," ucap Harianto. Namun, Persik sedang digoyang isu tidak sedap. Karena kondisi keuangan klub yang memburuk, manajemen Persik berencana menjual pemain asing dan pemain bintang lokal. Meski rencana itu akan ditinjau ulang, kabar tersebut membuat beberapa pemain asing seperti Cristian Gonzalez dan Ronald Fagundez resah.

Selain itu, konsentrasi manajer Persik Iwan Budianto akhir-akhir ini terpecah. Sebab, Iwan merupakan salah seorang kontestan dalam pemilihan wali kota Kediri. Kabarnya, jika Iwan terpilih, Persik akan selamat. Namun, Harianto menampik dua kabar tersebut. "Tim tidak terpengaruh. anak-anak tetap fokus," ujar Harianto.

Sementara itu, SFC datang dengan kondisi terbaik. Mereka saat ini berada di puncak klasemen. Dalam pertandingan terakhir di Stadion Jakabaring, Palembang, lalu (18/10), Laskar Wong Kito (julukan SFC) menggunduli Persita Tangerang dengan skor 6-0. Pada partai sebelumnya, SFC menundukkan Persijap Jepara 2-0 (13/10).

Hasil itu membuktikan bahwa performa SFC meningkat. Menurut pelatih SFC Rahmad Darmawan, bekal dua kemenangan tersebut menjadi modal bagi anak asuhnya saat menghadapi Persik. Meski kalah dalam dua laga terakhir, menurut Rahmad, Persik tetap tim besar.

"Apalagi, mereka (Persik, Red) memiliki deretan legiun asing yang memiliki kualitas di atas rata-rata. Christian (Gonzales), (Ronald) Fagundes, dan Danilo (Fernando) merupakan pemain asing kelas satu di Indonesia," tutur Rahmad.

Untuk itu, dia meminta para pemainnya untuk menjaga ketat tiga pemain Persik tersebut. Terkait dengan kondisi nonteknis Persik, Rahmad menegaskan bahwa hal itu tidak akan berpengaruh banyak pada Persik.

Justru, saat pilkada hari ini, semangat para pemain Persik akan bertambah. "Pastinya, mereka akan menunjukkan loyalitas kepada tim. Saya justru mewaspadai kebangkitan mereka," ucap Rahmad. [jawapos]

Bungkam Macan Putih


Persik v Sriwijaya FC

GRESIK - Pesta pora 6-0 atas Persita, Sabtu (18/10) lalu, menjadi modal besar bagi Sriwijaya FC. Tim berjuluk Laskar Wong Kito makin confidence melakoni dua laga away-nya. Masing-masing lawan Persik Kediri, besok (23/10), dan Arema Malang, Senin (27/10) mendatang.Tim asuhan Rahmad Darmawan punya hasrat besar menambah donasi poinnya. Meski Persik dan Arema adalah dua raksasa di pentas Indonesia Super League (IBL). Terdekat, tentu saja ambisi tiga poin atas Persik. Sebab, kemenangan pada match day ke-15 di Stadion Tri Dharma Petrokimia, Gresik, akan memantapkan posisi Isnan Ali dkk di zona tiga besar.“Sulit mengalahkan Persik. Hasil imbang pun sebenarnya sangat bagus. Tapi, saya serahkan pada anak-anak mau bagaimana,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (21/10).Laskar Wong Kito kerap dipayungi dewi fortuna. Sebab, laga ini memang tidak digelar di Stadion Brawijaya - markas Persik. Praktis, Stadion Petrokimia adalah tempat netral. Termasuk lawan Arema, yang digelar di Gelora Delta Sidoarjo, bukan di Stadion Kanjuruhan - markas Arema.Hanya, pelatih 41 tahun tidak mau gegabah. Dirinya mengultimatum anak-anak asuhnya untuk tidak merasa punya kans besar hanya karena main di Petrokimia. Sebab, Persikmania - suporter Persik - pasti akan berduyun-duyun ke Gresik.

“Saya tahu bagaimana suporter Persik. Mereka sangat loyal memberikan support pada timnya. Jadi, bagaimanapun Persik tetap unggul sebagai tuan rumah dan suporter,” tandas pelatih Persija edisi 2006.
Musim 2007 lalu, SFC kalah 0-1 dari Persik. Tapi, itu bermain di Stadion Brawijaya, sekaligus di hadapan puluhan ribu Persikmania. Lagi pula, kemenangan Macan Putih - julukan Persik (saat diasuh Daniel Roekito) sangat susah payah. Sebenarnya, justru SFC yang tampil dominan. Persik justru hancur lebur di luar Brawijaya. Ingat putaran II Liga Indonesia XII 2007 lalu, Persik babak belur 0-5 di Jakabaring-markas SFC.
“Yang kami hadapi ini tim bertabur bintang. Mereka punya Ronald Fagundes dan striker haus gol Christian Gonzales. Tapi, sepertinya kami tidak mau kalah lawan mereka,” timpal winger SFC Isnan Ali.
Duel raksasa ini diprediksi memang panas. Persik tak mau kehilangan poin lagi. Apalagi, tim Arcan Iurie ini gagal total di dua away terakhir mereka. Masing-masing kalah 0-5 dari Persipura serta 1-2 dari Persiwa. “Kami akan bungkam Persik,” timpal defender Ambrizal.
Namun, Persik tetap timpang. Dipastikan minus Danilo Fernando yang terkena akumulasi kartu. Termasuk kemungkinan absennya striker Budi Sudarsono yang masih berkutat dengan cedera engkelnya.
Menurut Sekum Persik Bernadi, laga di Gresik sangat merugikan Persik. Jika dilihat dari finansial, tim yang mengenakan jersey Ungu, mau tak mau harus mengeluarkan dana lebih besar. Sebab, harus mengeluarkan biaya transportasi ke Gresik dan menginap di hotel. Belum lagi biaya keamanan dan sewa lapangan.
Sedangkan masukan dari tiket penonton tidak bisa diharapkan. Karena jarak Kediri-Gresik cukup jauh dan di saat yang sama ada pilwali. Sehingga kecil kemungkinan kalau Persikmania akan memadati Stadion Tri Dharma Petrokimia, Gresik.
“Saya yakin, dukungan Persikmania yang biasanya melimpah ruah di Brawijaya, tidak akan terjadi di Petrokimia Gresik,” tukas Bernadi seperti dilansir Radar Kediri (grup koran ini).
Berbeda dangan coach Persik Arcan Iurie. Pelatih asal Moldova ini bertekad untuk menebus kegagalan di dua away-nya. Tapi, tugas Iurie tidak berat. Dirinya harus menstabilkan mental anak-anak asuhnya yang drop.
Maklum, pemain Persik banyak yang akan dilego demi menutupi krisis finansial. Tak hanya bintang lokal sekelas Budi Sudarsono atau Saktiawan Sinaga, tapi trio asing Christian Gonzales, Ronald Fagundes, dan Danilo Fernando pun siap dijual.
“Ini beban berat bagi saya. Kami ingin menang. Tapi, saya tidak bisa paksakan anak-anak untuk bisa bermain stabil. Semoga Tuhan memberi kemenangan pada kami,” pungkas Iurie.[sumeks]

Meski Krisis, Persik Diharap Ngotot Lawan Sriwijaya


KEDIRI, RABU - Kendati diterpa persoalan krisis keuangan, para pemain Persik Kediri diharapkan tetap tampil maksimal saat menjamu Sriwijaya FC Palembang dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL), Kamis (23/10).
"Kami tetap menginginkan anak-anak tampil ngotot saat menghadapi Sriwijaya nanti," kata Pelatih Persik, Arcan Iurie di Kediri, Jatim, Rabu.

Pertandingan kandang Persik itu terpaksa dilangsungkan di Stadion Tridharma Gresik lantaran pada saat yang sama di Kota Kediri sedang digelar pemilihan wali kota.

Pihak kepolisian tidak memberikan jaminan keamanan kepada Panitia Pelaksana (Panpel) Persik di Stadion Brawijaya Kediri lantaran sedang berkonsentrasi mengamankan Pilwali.

Lebih lanjut, Arcan Iurie mengungkapkan dalam pertandingan melawan juara Ligina XIII/2007 dan Copa Indonesia 2007 itu, Persik tak diperkuat sang kapten, Danilo Fernando.

Pemain asal Uruguay yang menempati posisi sebagai gelandang serang itu absen lantaran terkena hukuman akumulasi kartu kuning.

"Tapi kami masih punya beberapa pemain yang bisa menggantikan posisi dia," kata pelatih berkebangsaan Moldova yang fasih berbahasa Indonesia itu.

Menurut dia, posisi gelandang serang bisa diisi oleh Mahyadi Panggabean. Dalam dua pertandingan sebelumnya di kandang Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena, Mahyadi dan striker Budi Sudarsono absen lantaran cedera.

"Mudah-mudahan turunnya Mahyadi dan Budi nanti bisa memperkuat daya serang saat menghadapi Sriwijaya nanti," kata Arcan.

Ia menambahkan, anak asuhnya sudah bisa melupakan kekalahan telak 0-5 dari Persipura dan 0-1 dari Persiwa. Walau begitu, dia mengingatkan anak asuhnya untuk selalu disiplin karena lawan yang bakal dihadapinya nanti baru saja mencukur Persita Tangerang dengan skor telak 6-0.

Saat ini Persik sedang menghadapi persoalan keuangan yang sangat serius. Bahkan pihak manajemen memutuskan, Persik mundur dari ajang turnamen Copa Indonesia 2008 dan berencana menjual beberapa pemain andalannya pada saat jeda kompetisi Liga Super Indonesia 2008.[kompas]

Sriwijaya FC Bidik Enam Poin di Tur Maut


Sriwijaya FC mengusung spirit tinggi melakoni tur mautnya ke Jatim. Tim berjuluk Laskar Wong Kito mematok enam poin penuh. Tak perduli, meski yang dihadapi adalah tim raksasa Persik Kediri (23/10) dan Arema Malang (27/10).

Toh, peluang menang sebenarnya tetap fifty-fifty. Sebab, kedua away tersebut digelar partai usiran ditempat netral. Lawan Macan Putih (julukan Persik) di Stadion Petrokimia Gresik. Sementara lawan Singo Edan (julukan Arema) justru di Gelora Delta Sidoarjo.

“Kami tiga kali mengantongi kemenangan away. Saya pikir, itu modal besar bagi kami. Ambisi kami, akan mengulang tren tersebut,” ungkap coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (20/10).

Musim ini, Laskar Wong Kito (julukan SFC) dua kali sukses dalam lawatan tandang. Masing-masing 2-1 atas Persiba Balikpapan, Senin (18/9) lalu. Kemudian 2-1 atas PSM Makasar, Jumat (26/9). Serta 2-1 pula atas PSIS Semarang, Senin (6/10) lalu.

“Ini memang laga sulit. Tapi, tak ada yang tahu bagaimana hasil dilapangan nanti. Sekarang, kami justru makin siap menghadapi Persik dan Arema,” sambung pelatih asal Metro, Lampung.

Stadion Petrokimia Gresik, sebenarnya tidak asing bagi Rahmad Darmawan. Musim 2006 (saat menangani Persija), pernah menjajalnya. Sayang, pelatih 41 tahun kurang beruntung di home base Gresik United (leburan Petrokimia Putra dan Persegres Gresik).

Saat itu, Rahmad (bersama Persija), menuai sekali kalah, sekali seri di babak 8 besar Liga Indonesia XII. Masing-masing 1-3 lawan Persekabpas Pasuruan (17/7). Serta imbang 0-0 dengan PSM Makasar (19/7). “Kondisi sekarang tentu berbeda. Semoga kami lebih beruntung di stadion Petrokimia maupun di Gelora Delta,” pungkas pelatih double winners.

Lawan Arema pun, Ambrizal dkk berpeluang menang. Sebab, tim asuhan Gusnul Yakin sedang “tidak yakin”. Sebab, mereka kehilangan striker tangguhnya Emile Bentrand Mbamba (dihukum skorsing 5 tahun oleh komdis PSSI).

Lagi pula, Gelora Delta tempat netral. SFC pun pernah merajalela di home base Deltras, Sidoarjo. Tepatnya 23 januari 2008, pada babak 8 besar Liga Indonesia XII. Saat itu, mereka sukses membungkam Arema 2-0 dihadapan puluhan ribu Aremania-suporter Arema. “Ini kesempatan kami untuk menambah poin. Kami tidak berniat untuk sekedar seri. Kami justru mengincar dua kemenangan away,” pungkas Ambrizal.

Skuad SFC sendiri pagi ini terbang ke Gresik dengan kekuatan 21 pemain. Sedangkan empat pemain tidak dibawa, yaitu Afrianto (kiper ketiga), Reswandi (cedera), Oktavianus (cedera), dan Imam Suprapto (memperkuat SFC U-21). [sumeks]

Lawan Persik, Sriwijaya Turunkan Pemain Baru


Pemain asing Sriwijaya FC yang baru dikontrak, Nsimi Jacoues bakal dapat diturunkan pada pertandingan Indonesia Super League (ISL) melawan Persik Kediri di Kediri, Jatim, pada akhir Oktober 2008.

Manejer Sriwijaya FC, Baryadi di Palembang, Senin mengatakan, pihaknya bisa menurunnya pemain asing pengganti Zoubairou G itu karena surat-suratnya sudah lengkap.

Dikatakannya, Nsimi merupakan pemain asing asal Kamerun yang diharapkan tidak mengecewakan bagi perkembangan persepakbolaan di provinsi ini. "Selain itu, pemain yang masih muda tersebut mulai bisa bekerja sama dengan tim, karena sudah melakukan penyesuaian," ujarnya.

Menurut dia, dengan adanya pemain baru tersebut hendaknya klub Sriwijaya FC semakin maju serta mampu membawa kesebelasan masyarakat Sumsel itu berprestasi lagi. [KC]

Obiora Kembali Menjadi Striker


Kekuatan Sriwijaya FC timpang. Menghadapi away lawan Persik, Kamis (23/10) mendatang, minus Keith Kayamba Gumbs. Sebab, striker asal St Kitt n St Nevis ini menjalani hukuman akumulasi kartu. Tak pelak, coach Rahmad Darmawan harus memeras otak.Sebab, ketajaman lini depan pasti berkurang. Apalagi posisi striker kelahiran 11 September 1972 tak tergantikan di tim.

“Saya akan lakukan rotasi. Obiora (Richard) bisa saya kembalikan ke posisi striker. Dia memang sudah lama tidak bermain sebagai striker. Saya pikir itu bukan problem serius,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (19/10).

Menurut pelatih 41 tahun, sebenarnya Obiora memang lebih efektif digelandang sayap. Sebab, pemain asal Nigeria lebih tajam di posisi tersebut. Musim 2007 lalu, Obiora mencetak 13 gol di semua ajang (Liga Indonesia XIII dan Copa Indonesia III). Musim ini, dirinya telah membukukan tiga gol.

Namun, minus striker membuat pelatih asal Metro, Lampung, “terpaksa” melakukan rotasi sebab, Persik yang mereka hadapi bukan tim sembarang. Tapi, tim kelas raksasa bertabur bintang. Sekaligus penyandang juara Liga Indonesia XII (2006).

“Ini juga kesempatan bagi Korinus (Fingkrew). Atau juga Eki (Nurhakim). Saya percaya, keduanya akan bertanggung jawab dengan tugas,” lanjut RD.

Obiora sendiri sangat optimistis. Dirinya mengaku siap menjalankan semua instruksi pelatih. Termasuk kembali ke posisi awalnya sebagai striker. “Tidak masalah diposisi manapun. Sekarang, tim kami justru lebih kompak,” tukasnya.

SFC sendiri sedang berbalut kepercayaan diri tinggi. Sebab, Persik tidak bermain di stadion Brawijaya-markas Persik. Namun, bermain di stadion Petro Kimia, Gresik. Coach Rahmad Darmawan pun makin optimistis. Sebab, stadion Petro Kimia, tak ubahnya tempat netral. “Kami harus yakin menang. Tambahan poin sangat berarti bagi kami untuk tetap stabil dipapan atas,” pungkasnya.

SFC sendiri “terbang” ke Gresik besok (21/10) pagi. Mereka berkekuatan 20 pemain. Hanya saja, Rahmad belum memastikan siapa 4 pemain yang akan ditinggal, selain Kayamba. Menurutnya, baru akan diumumkan pagi ini.

Namun, melihat dari kondisi pemain, yang akan ditinggal adalah Imam Suprapto (memperkuat timnas U-21), Oktavianus (cedera), Afriyanto (kiper ketiga), dan Amirul Mukminin (cadangan). [sumeks]

Kayamba dan Ngon Diminta Lebih Produktif


Pelatih Sriwijaya FC (SFC) Rahmad ‘RD’ Darmawan menaruh harapan besar terhadap duo striker asingnya, Keith Gerome ‘Kayamba’ Gumbs dan Ngon A Djam Parfait.

RD berharap keduanya bisa terus memberikan kontribusi terbaik untuk membantu kemenangan Laskar Wong Kito pada laga-laga selanjutnya. Memang tidak ada yang salah dari penampilan dua pemain tersebut selama musim ini.

Namun, RD menilai masih ada kemampuan yang belum dikeluarkan sepenuhnya oleh para pemain tersebut, terutama Ngon A Djam. Padahal, sebenarnya produktivitas Ngon A Djam bisa ditingkatkan.

”Mungkin antara Kayamba dan Ngon akan lebih produktif lagi. Hanya, ini mungkin mereka belum sepenuhnya mengeluarkan kemampuan terbaik. Selama ini mereka baru menunjukkan kerja sama yang baik. Terkadang Ngon yang cetak gol, tapi assist-nya dari Kayamba dan sebaliknya,” ujarnya.

Ngon menerima penilaian pelatihnya dan menganggap hal itu sebagai pelecut untuk meningkatkan penampilannya, terutama dalam urusan mencetak gol. Dia menyadari perannya sebagai pemain depan dibebankan untuk mencetak gol, tapi dia tetap memberikan ruang untuk pemain lain melakukan hal yang sama.

”Saya memang pemain depan. Namun, untuk bisa mencetak gol bukan hanya saya, karena seluruh pemain memiliki kesempatan yang sama. Semua bergantung pada posisi siapa yang paling tepat pada momen itu. Bagi saya, tim besar adalah jika semua pemain rata-rata bisa mencetak gol,” ucapnya.

Sementara itu, Kayamba, yang telah mengoleksi tujuh gol untuk SFC musim ini, menilai kehadiran Ngon bukanlah ancaman bagi dirinya.

Malah kehadirannya bisa saling mengisi jika salah satu dari mereka tak mampu menjadi solusi. Kendati Ngon sudah membukukan sembilan gol untuk SFC, Kayamba tetap dewasa dalam menjalani tiap pertandingan bersama SFC, tanpa bertindak egois.

”Saya memang tidak membuat gol dalam satu pertandingan. Tapi, saya adalah orang yang memberikan assist gol tersebut. Anda tidak bisa mengukur keberhasilan bermain dari jumlah gol, tapi bagaimana Anda memenangi banyak pertandingan,” tuturnya. [sindo]

Harga Tiket Pertandingan Sriwijaya FC Naik


Harga tiket untuk menyaksikan pertandingan Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring, Palembang, mulai Senin naik.

Harga tiket terpaksa dinaikkan karena dana operasional yang dubutuhkan klub ini cukup besar, kata Sekretaris Pertandingan Yayasan Sriwijaya FC, Faisal Mursyid, di Palembang, Senin.

"Salah satu sumber dana yang diperoleh Sriwijaya FC berasal dari penjualan tiket. Selama ini harga karcis laga kandang belum bisa mendukung sepenuhnya operasional pertandingan Sriwijaya FC, terutama di luar provinsi," katanya.

Dengan adanya kenaikan harga tiket, katanya, diharapkan mampu menanggulangi kebutuhan operasional Sriwijaya FC.

Kenaikan harga karcis, katanya, juga untuk mengantisipasi penonton yang selama ini membludak sehingga sulit dikontrol.

Harga karcis VVIP yang sebelumnya Rp50 ribu dinaikkan menjadi Rp75 ribu, VIP Rp30 ribu menjadi Rp40 ribu, sedangkan yang Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu dan Rp15 ribu naik Rp20 ribu.

Sementara karcis termurah yang selama ini dijual Rp10 ribu dinaikan menjadi Rp15 ribu, katanya. [antara]

Asal Tak Kalah Banyak


Sriwijaya FC v Persita

Persita Tangerang tidak memasang target muluk-muluk saat bertandang ke markas Sriwijaya FC (SFC) di Stadion Gelora Sriwijaya (SGS) Jakabaring nanti malam.

Tim berjuluk Pendekar Cisadane ini hanya berharap tak menjadi lumbung gol pasukan Rahmad Darmawan. Posisi Persita memang terjepit di dasar klasemen dengan enam poin dari 11 laga. Sangat berbeda dengan SFC yang kini menempati posisi 3 besar dengan 26 poin dari 13 pertandingan.

Sejarah pertemuan juga memihak tuan rumah. Dari enam pertemuan terakhir, SFC sudah tiga kali menang, sedangkan Persita hanya sekali menang dan sisanya imbang.

“Kami sepakat bahwa ketika masuk arena pertandingan harus berjuang maksimal. Soal masalah nonteknis seperti gaji yang tertunggak harus dilupakan. Apalagi, masalah rezeki kan sudah ada yang mengatur,” kata Pelatih Persita Agus Suparman. Agus telah menyiapkan formasi 3-5-2 untuk meredam serangan Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya FC.

Tiga pemain belakang –Ade Manap, Bruno Casmir, dan Antonio Placide– akan bahu-membahu menangkal gempuran SFC agar gawang yang dikawal Wawan Hendrawan tidak jebol. “Sriwijaya FC adalah tim tangguh. Jadi, kami harus lebih mengutamakan pertahanan dan sesekali menyerang kalau ada kesempatan,” sambung Agus.

Kendati dia akan menginstruksikan anak asuhnya merapatkan barisan pertahanan, harapan memaksimal kan tenaga Adolfo Souza dkk untuk mencuri angkat tetap ada. ”Kami tetap akan menghadapi mereka dengan maksimal dan sesuai target,” ucapnya.

Striker Persita Adolfo Souza menegaskan, Pendekar Cisadane tidak datang untuk menyerah. Bersama rekan-rekannya, mantan pemain Deltras Sidoarjo ini berusaha mendapat poin di kandang Laskar Wong Kito.

“Kami tahu kekuatan mereka, tapi kita juga punya kekuatan. Yang lebih penting adalah membawa tim mengambil poin dan membuat gol,’’ ujarnya. Sementara itu, Rahmad ’RD’ Darmawan tidak menganggap Persita sebagai lawan yang mudah ditaklukkan.

Pertandingan terakhir yang dilakoni Persita dengan menahan imbang PSMS Medan menjadi catatan bagaimana Pendekar Cisadane tidak selamanya bisa dianggap remeh. Karena itu, dia berharap pemainnya tidak terlalu percaya diri.

’’Saya hanya mengatakan kepada anak-anak untuk terus waspada, jangan cuma melihat dari posisi klasemen, juga jangan ada sedikit pun meremehkan lawan karena itu sudah menjadi satu bentuk kita akan kalah,” paparnya. [sindo]

Sriwijaya FC bantai Persita 6-0


Persita Tangerang menjadi bulan-bulanan Sriwijaya FC dalam laga Indonesia Super League di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Sabtu (18/10). Di pertandingan itu, tuan rumah menang dengan hasil 6-0 (2-0). Kemenangan dua kali di kandang sendiri membuat posisi "Laskar Wong Kito" di papan atas klasemen sementara semakin kokoh.

Tampil menekan sejak awal pertandingan, Sriwijaya FC mencetak gol pertama dari tendangan Ngon Djam pada menit ke-8 setelah mendapat umpan dari Obiora. Gol kedua pada menit ke-20 dicetak oleh Keith Kayamba, juga hasil umpan dari Obiora.

Persita tampak kesulitan melakukan serangan balik ke kubu lawan, sebaliknya pemain Sriwijaya FC banyak melancarkan serangan yang membahayakan gawang Persita. Pemain Sriwijaya FC dapat memanfaatkan setiap celah yang ditinggalkan pemain Persita.

Sampai di situ gol tuan rumah sebelum berlanjut lagi pada babak kedua. Kali ini giliran Obiora menceploskan bola pada menit ke-55. M. Nasuha menggenapi keunggulan juara Liga Indonesia musim lalu tersebut dengan gol keempat pada menit ke-78. Lima menit kemudian Kayamba kembali mencetak gol kelima untuk pasukan Rahmad Darmawan. Saat injury time, Obiora menambah satu gol lagi.

Untung bagi Persita karena kiper Wawan Hendrawan tampil cukup cemerlang malam itu. Jika tidak, Sriwijaya FC pasti bisa menghasilkan lebih banyak gol.

Pelatih Persita, Agus Suparman mengatakan, timnya mengalami kekalahan telak karena masa pemulihan fisik terlalu singkat. Kesolidan tim Sriwijaya FC juga menjadi penentu kemenangan Sriwijaya FC.

"Saya tidak menyangka skornya seperti ini. Tim lawan bermain ngotot, tetapi tim kami memang tampil bagus," kata Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan. [kompas]

Minggu, 12 Oktober 2008

Sriwijaya FC Optimistis Kantongi Poin Penuh


PALEMBANG, MINGGU — Tim Sriwijaya FC optimistis meraih poin penuh saat menjamu Persijap Jepara, Senin malam ini di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan. Pemain Sriwijaya FC dalam kondisi prima meskipun baru pulang dari pertandingan tandang menghadapi PSIS Semarang dan Pelita Jaya.

Kemenangan Sriwijaya FC atas Persijap akan membawa tim berjuluk Laskar Wong Kito itu menduduki peringkat ketiga dalam klasemen sementara menggeser Persik Kediri. Saat ini Sriwijaya FC telah mengantongi 23 poin dari 12 kali pertandingan.

Menurut Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan, Minggu (12/10), dua kali pertandingan di kandang Sriwijaya FC melawan Persijap dan Persita merupakan kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Dari lima laga yang tersisa, Rahmad menargetkan kemenangan di tiga laga kandang dan menargetkan mencuri poin dalam dua laga tandang.

Rahmad mengungkapkan, kelelahan yang dialami anak asuhnya setelah dua pertandingan tandang tersebut telah pulih. Para pemain Sriwijaya FC pun seluruhnya siap diturunkan, kecuali bek Zoubairou yang mengalami cedera berkelanjutan. "Zoubairou tidak bisa dimainkan, sedangkan Nsimi Jaques yang dikontrak untuk menggantikan Zoubairou belum bisa dimainkan karena persoalan administrasi," kata Rahmad.

Rahmad menuturkan, Persijap tetap merupakan tim yang perlu diwaspadai pemainnya. Tim yang menghuni papan tengah klasemen sementara itu merupakan tim yang kompak dan memiliki pemain-pemain berkualitas termasuk pemain asingnya. "Saya instruksikan pada anak-anak agar lebih sabar dan kreatif dalam bermain. Dalam dua pertandingan tandang kemarin ada yang hilang, yaitu kecepatan dan akurasi passing. Penyebabnya pemain terlalu lama libur," kata Rahmad.

Pemain Sriwijaya FC Jaga Kondisi


Seusai menjalani tiga laga away yang melelahkan, para punggawa Sriwijaya FC (SFC) mulai menjaga kondisi sebagai persiapan melawan Persijap, Senin (13/10).

Hasil 2 kali menang, 1 kali seri, dan 1 kali kalah yang diraih dari empat partai tandang bagi tim berjuluk Laskar Wong Kito termasuk kategori sukses. Jadi, bertindak sebagai tuan rumah besok, Charis Yulianto dkk kembali ingin mewujudkan kemenangan di hadapan pendukungnya sendiri.

Kondisi SFC saat ini juga sangat mendukung untuk mewujudkan target tersebut. Selain kondisi fisik seluruh pemain sudah mulai kembali normal, Pelatih Rahmad Darmawan bisa sedikit leluasa dalam menentukan pemain mana yang akan dipilih untuk meredam Laskar Kalinyamat, julukan Persijap.

Sebab, kondisi beberapa pemain yang dilanda cedera seperi Alamsyah Nasution, Reswandi, dan Oktavianus sudah pulih dan ditambah tidak adanya pemain yang terkena akumulasi kartu. Pelatih SFC Rahmad ’RD’ Darmawan menjelaskan, tidak ada masalah sama sekali dengan kondisi anak asuhnya saat main di kandang kali ini.

’’Kami tetap latihan, tapi intensitasnya tidak terlalu tinggi. Dari volume latihan 1 jam 15 menit, kami hanya membantu anak-anak memulihkan kondisi mereka,” ungkapnya. Sementara itu, Asisten Pelatih SFC Satia Bagdja Ijatna mengatakan, tidak mudah mengembalikan kebugaran kondisi fisik pemain.

Dua pertandingan setelah Lebaran kemarin adalah pekerjaan yang susah bagi kami. ’’Kami bukan mencari alasan dari kekalahan kemarin, tapi kenyataannya memang seperti itu, seperempat waktu kami banyak habis dijalan,” tandasnya. Namun untunglah, setelah kembali ke Palembang kondisi pemain sudah normal. Apalagi, mereka memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan tenaga pemain. [sindo]

Sabtu, 11 Oktober 2008

Minim Recovery Bukan Penghambat


Kondisi Sriwijaya FC tidak fresh. Sebab, tim berjuluk Laskar Wong Kito melakoni laga superketat. Usai mengalahkan PSIS Semarang 2-1, Senin (6/10), tim asuhan Rahmad Darmawan justru dikalahkan 1-2 oleh Pelita Jaya, Kamis (9/10). Kedua laga ini sudah menguras stamina para punggawa SFC.

Nah, Senin (13/10) mendatang, Ferry Rotinsulu dkk akan melakoni laga home lagi. Yaitu meladeni tantangan Persijap Jepara. Bahkan, lima hari setelahnya (18/10), dijajal Persita Tangerang.

Praktis, kondisi ini benar-benar melelahkan. Namun, coach Rahmad Darmawan jago me-recovery fisik dan mental pemain. Sebab, tak hanya musim 2008 saja mereka melakoni laga super ketat dan recovery terbatas. Musim 2007 lalu, justru lebih padat. Tapi, SFC tetap bisa meraih dua trofi juara (double winners).

“Semua tim mengalami kelelahan. Kami tak akan menjadikan faktor minim recovery sebagai penghambat. Justru kami yakin akan lebih fresh di kandang sendiri,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (10/10).

Petang ini pukul 15.30 WIB, Laskar Wong Kito kembali ke barak. Mereka sudah latihan lagi di Gelora Sriwijaya Jakabaring. Tak ada satupun pemain yang diberi dispensasi khusus untuk sekadar istirahat.

“Betapa pentingnya kemenangan disetiap laga. Tak ada satu pun poin yang melayang lagi di laga home. Termasuk Persijap dan Persita. Jadi, kami harus segera berbenah,” sambung pelatih 41 tahun.

Rahmad mulai mematangkan strategi untuk mengalahkan Persijap. Tim berjuluk Laskar Kalinyamat, menurut Rahmad sangat berbahaya. Bahkan, tim berdiri sejak 1954 punya pertahanan terbaik saat ini.

Hanya saja, Persijap tak pernah sekalipun sukses di Jakabaring. Terakhir, Persijap kalah 3-1 (pada 23 Mei 2006), saat tim ini ditangani Rudy William Keltjees. SFC sendiri saat itu dipoles pelatih kampung Suimin Diharja (sekarang Persikabo, Bogor).

Sayang, SFC belum bisa menurunkan defender anyarnya Nsimi Jacques Joel. Sebab, eks pemain Canone Spirit Younde FC (Liga utama Kamerun), terganjal polemik Zoubairou Garba.

Defender yang didepak SFC karena cedera permanen, belum mau tanda tangan pemutusan kontrak. “Nsimi belum bisa main. Dia masih pertanyakan haknya atas pemutusan kontrak,” timpal manajer SFC Baryadi. [sumeks]

Jumat, 10 Oktober 2008

Pelita Jaya Tumbangkan Sriwijaya FC 2-1


Tim kuat Sriwijaya FC harus menyerah atas Tim Pelita Jaya FC 1-2 pada lanjutan Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2008 di Bandung, Kamis.

Sriwijaya sempat unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak bintang lapangan tengahnya, Zah Rahan menit ke-7.

Namun keunggulan tim asuhan pelatih Rahmad Darmawan itu tak bertahan lama setelah disamakan menjadi 1-1 melalui gol striker Christian Lopes semenit kemudian.

Kemenangan tim "The Young Guns" Pelita Jaya akhirnya ditentukan lewat gol striker Rudy Widodo pada menit ke-65. Hingga pluit panjang dibunyikan wasit Anang Suryana, kedudukan tetap 1-2 untuk keunggulan tim Pelita Jaya.

"Kami berharap hasil maksimal lawan Sriwijaya ini merupakan kebangkitan Pelita, cukup lama kami tunggu moment ini," kata Pelatih Pelita Jaya FC, Fandi Ahmad.

Kemenangan atas Juara Liga Indonesis 2007 itu disambut suka cita oleh kubu tim Pelita Jaya FC. Sebelumnya Christian Lopes dkk terus menelan kekalahan.

Meski tampil tanpa kehadiran kapten dan gelandang andalannya, Firman Utina yang terkena hukuman kartu merah, Pelita tetap tampil maksimal di bawah komando play maker Tiago.

Gol balasan Christian Lopes yang dilesakkan semenit selepas gol Sriwijaya FC, menjadi salah satu kunci kemenangan tim itu disamping gol penentu Rudi Widodo.

"Pemain tampil lebih bagus hari ini, mereka bisa memanfaatkan sisi lemah Sriwujaya yang saya akui punya materi pemain bagus. Mereka tampil maksimal," kata Fandi Ahmad.

Sementara itu pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan mengakui Pelita Jaya tampil cukup bagus petang itu. Meski timnya unggul lebih dulu, namun tuan rumah bisa melakukan gol balasan sekaligus memberikan tekanan kepada timnya.

"Pelita bermain bagus, di lain fihak pemain masih kelelahan. Kami sudah mengupayakan, dan pemain sudah maksimal. Meski kecewa, ini hasil maksimal hari ini," kata Rachmad Darmawan.

Pada pertandingan yang disaksikan kurang dari seribu penonton itu, wasit Anang Suryana mengeluarkan kartu kuning untuk Jalaludin dari Pelita Jaya FC. Pertandingan berlangsung dalam tempo sedang. [antara]

Sriwijaya FC Tebus Dua Laga Kandang


Gagal menambah poin di Jalak Harupat, tak membuat Sriwijaya FC patah semangat. Asa tim berjuluk Laskar Wong Kito masih terjaga. Toh, mereka langsung mematok target sapu bersih di dua kandang terdekat. Masing-masing menjamu Persijap Jepara, Senin (13/10) dan Persita Tangerang, Sabtu (18/10).

Diatas kertas, tak sulit bagi tim asuhan Rahmad Darmawan mengamankan enam poin penuh. Sebab, Persijap dan Persita sebenarnya lawan “mudah”. Selain sedang terpuruk (Persijap urutan ke- 10 dan Persita juru kunci), kedua tim ini dua musim terakhir selalu tumbang di Jakabaring-markas SFC.

“Kalau untuk laga home, tidak perlu tawar-tawar lagi. Kami wajib menang untuk terus menambah poin,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (9/10).

Musim 2007 lalu, Ferry Rotinsulu dkk tidak bersua Laskar Kalinyamat-julukan Persijap. Sebab, tim yang sekarang dipoles Djunaidi berada dalan wilayah berbeda. SFC di Barat, Persijap di Timur.

Namun, edisi 2006 lalu (23/5), Persijap mampu mereka kalahkan. Mereka tumbang 1-3. Saat itu, tiga gol SFC (saat dibesut Suimin Diharja) dilesakkan Wijay, dan Frank Seator (dua gol). Satu gol Persijap oleh Evaldo Silva. Tapi, kemarin (9/10) Persijap berpesta pora. Mereka menang 3-1 atas tamunya PSM Makasar. “Kami harus berbenah. Recovery hanya tiga hari, akan kami manfaatkan untuk persiapan lawan Persijap dan Persita,” timpal manajer tim SFC MC Baryadi.

Soal Pendekar Cisadane-julukan Persita, SFC tetap pasang lampu merah. Sebab, tim asuhan Agus Suparman pernah menguasai Jakabaring. Tepatnya 3 April 2005. Saat itu Persita menang 1-0 via gol Fallah Jhonson.

Namun, Persita tidak berdaya dua musim terakhir di Jakabaring. Musim 2006, dan 2007 tumbang masing-masing 0-1. Bahkan, Persita saat dipoles Benny Dollo (sekarang pelatih timnas senior) edisi 2007 lalu, kalah 0-2 dari SFC di kandang sendiri, stadion Benteng, Tangerang (24/3).

“Statistika memang berpihak pada kami. Tapi, itu hanya akan jadi pelecut semangat saja. Semoga kami bisa mengulang kemenangan di Jakabaring,” pungkas pelatih 41 tahun. [sumeks]
MER-C PEDULI PALESTINA