Jumat, 27 Februari 2009

Dobrak Dede Sulaiman !


SRIWIJAYA FC melakoni dua away Indonesia Super League (ISL) dengan kondisi pincang. Sebab, kiper utama Ferrry Rotinsulu dipastikan absen sepekan. Pria kelahiran Palu, Sulteng, 28 Desember 1982 cedera kaki-kiri.
Bahkan, kiper timnas Merah Putih tidak tampil saat Laskar Wong Kito (julukan SFC) menghajar Persib Bandung 3-1 (3-0) pada babak 16 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV, kemarin (26/2).
"Dia (Ferry Rotinsulu, red), salah jatuh saat mengenakan sepatu baru. Sekarang, baru terasa sakitnya. Kondisinya tidak memungkinkan untuk kami bawa," jelas coach Rahmad Darmawan.
Padahal, dua tim yang bakal dihadapi tim double winners adalah Persita Tangerang (1/3) dan Persijap Jepara (5/3). Secara umum, Pendekar Cisadane (julukan Persita), mungkin bisa diimbangi (bahkan dikalahkan). Tapi, belum tentu dengan Persijap.
Sebab, tim asuhan Junaidi paling konsisten sepanjang musim 2008/2009 ini. Mereka jarang kalah dikandang sendiri, Stadion Gelora Bumi Kartini. "Jujur, kami tidak punya recovery maksimal. Betapa lelahnya anak-anak. Semoga saja spirit mereka tidak kendor," sambung pelatih asal Metro, Lampung.
Beruntung Rahmad masih punya Dede Sulaiman. Kiper 22 tahun dipastikan jadi pilihan utama. Terlebih, performanya sangat apik. "Saya mohon pada suporter, tolonglah dukung Dede (Sulaiman). Bagaimanapun, dia itu kiper bagus. Pernah dipanggil timnas pula," pintanya.
Menurut Rahmad, dirinya bekerja ekstra untuk mengembalikan kepercayaan diri Dede Sulaiman, pasca "blunder" saat dikalahkan Persija Jakarta 1-2 pada 5 Agustus 2008.
Toh, menurutnya, itu manusiawi. Dirinya hanya berharap sikap netral. Selama ini dirinya heran, mengapa hanya karena satu kesalahan, Dede kerap dicemooh. Giliran Ferry yang kebobolan (bisa lebih dari dua gol), supporter malah adem ayem.
"Saya selalu beri spirit pada Dede. Kamu itu bandel...! Kamu itu bisa...! Kamu itu kiper tangguh...!. Tapi, jujur saya sangat kecewa dengan sikap suporter selama ini," sesal ayah Febia Aldina Darmawan dan Ravaldi Darmawan.
Kualitas Dede memang tidak terlalu timpang dengan Ferry. Bedanya, hanya soal kesempatan saja. Toh, musim 2007 lalu, kiper PSDS Deli Serdang musim 2006, tampil brilian.
Ingat, putaran I musim 2007 lalu saat SFC away lawan PSMS Medan? Dede sukses mengatasi striker Ayam Kinantan (julukan PSMS) saat itu, seperti Saktiawan Sinaga dan James Koko Lomel. "Beberapa kali Dede (Sulaiman) melakukan penyelamatan gemilang. Di away ini, jujur saya akan turunkan dia sebagai starter. Jadi, tolong dukunganya," pungkasnya. (mg2)

Sama-Sama Dikalahkan Wasit


KINERJA wasit M Syueb (Surabaya) dan dua asisten wasit Sunaryanto dan Winarto, dinilai tidak memuaskan. Baik Sriwijaya FC maupun Persib Bandung, sama-sama tidak puas. Coach SFC Rahmad Darmawan dan coach Persib Jaya Hartono pun sama-sama berkomentar pedas.
Rahmad menyesalkan dua peluang gol timnya dianulir. Yaitu via Benben Berlian menit ke-12' dan via Budi Sudarsono yang diganjal di kotak penalti oleh defender Persib Nova Arianto menit ke-71'.
Jaya lebih meradang lagi. Dua kali pemainnya menciptakan gol. Dua kali pula dianulir wasit M Syueb. Masing-masing via Christian Gonzales menit ke-21' dan Hilton Moreira menit ke-71'. "Saya tidak bisa lagi menggambarkan bagaimana cara wasit memimpin. Semoga Dia melihat rekaman pertandingan. Pelototi dalam-dalam. Itu sama sekali tidak off side," ketus Jaya menggerutu.
Rahmad apalagi. Meski alergi, tapi pelatih 42 tahun tidak ketahanan juga mengomentari wasit. "Jelasnya, baik kami maupun Persib sama-sama kecewa. Sebab, kami juga seharusnya punya dua gol lagi," tendas Rahmad.
Meski mulai panas, tapi situasi di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) tetap kondusif. Tapi tak urung, sumpah serapah dan caki maki, bertubi-tubi ke wasit dan tiga asistennya. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI belum bereaksi. Mereka akan menunggu laporan dari pihak yang merasa dirugikan. Terutama tim kalah, Persib Bandung. Tapi, bukan berarti SFC juga tinggal diam. "Kami akan pelajari. Tapi, tentu harus ada laporannya. Jika memang bersalah, tentu ada aturan khusus yang menanganinya," terang Ketua Komdis Hinca Panjaitan.
Ketidakpuasan terhadap wasit, mengingatkan pada kerusuhan di Kediri, pada Rabu, 16 Februari 2008. Stadion Brawijaya dibakar hangus oleh Aremania-suporter Arema, yang tidak puas dengan kinerja wasir Djajat Sudrajat.
Tiga gol Arema yang bersarang ke gawang Persiwa Wamena dianulir. Masing-masing via Patricio Morales (2 gol) dan Emile Mbamba (1 gol). Pertandingan ini pun dibatalkan. Diteruskan di Gelora Delta Sidoarjo, sepekan kemudian. (mg2)

Sriwijaya Libas Maung Bandung


Copa Indonesia

VIVAnews - Sriwijaya FC memang pantas menyandang predikat juara bertahan Copa Indonesia. Pada leg 1 babak 16 besar Copa Indonesia 2008/2009, Laskar Wong Kito berhasil menaklukkan tim elit Persib Bandung 3-1.

Bertanding di Stadion Gelora Jakabaring, Kamis, 26 Februari 2009, tim besutan Rachmad Darmawan ini mendapat modal bagus guna menjalani laga leg 2 di kandang Maung Bandung, Si Jalak Harupat, 12 April 2009 mendatang.

Dalam duel yang disiarkan langsung oleh tvOne ini, Sriwijaya memang terlihat unggul dalam kualitas pemain. Menariknya, duel ini juga menjadi reuni duo eks Persik Kediri: Budi Sudarsono dan Christian "El Loco" Gonzales.

Di babak pertama, Sriwijaya langsung unggul cepat lewat gol Charis Yulianto. Berawal dari sepak pojok Isnan Ali, bek timnas Merah Putih ini berhasil melepaskan tandukan terukur guna menaklukkan kiper Persib, Tema Mursadat.

Sriwijaya kembali memperbesar keunggulan atas Maung Bandung di menit 10. Diawali aksi individu di dalam kotak penalti, Budi "Si Ular Piton" Sudarsono berhasil melepaskan tembakan keras sekaligus membuat Sriwijaya unggul 2-0.

Stadion Jakabaring kembali bergemuruh setelah Keith Kayamba Gumbs berhasil mencetak gol ketiga di menit 39. Budi kembali menjadi aktor di balik gol Gumbs.

Umpan terukur Si Ular Piton di sisi kanan pertahanan Persib berhasil disudahi dengan tandukan keras Gumbs. Hingga akhir babak pertama, Sriwijaya masih unggul 3-0 atas Persib.

Memasuki babak kedua, pelatih Persib, Jaya Hartono, melakukan penyegaran dengan memasukkan Atep dan menarik ke luar Eka Ramdani. Perubahan itu ternyata membuahkan hasil.

Pergantian di kubu Persib langsung direspon Rachmad Darmawan dengan memasukan darah segar, Wijay dan M Nasuha.

Perlahan namun pasti, Persib mulai mampu mengimbangi permainan Laskar Wong Kito. Namun, hingga pertandingan memasuki menit 80, Persib tetap gagal menembus pertahanan Sriwijaya.

Namun di menit ke-86, Persib akhirnya berhasil memperkecil ketinggalan lewat Hilton Moriera. Striker kesayangan Jaya Hartono ini berhasil melepaskan temabakan keras di kotak penalti yang gagal diselamatkan Dede Sulaeman. Kedudukan ini tidak berubah hingga pertandingan usai.
• VIVAnews

Rabu, 25 Februari 2009

Rahmad Andalas, Jaya Jawa Dwipa


COACH Sriwijaya FC Rahmad Darmawan dan coach Persib Bandung Jaya Hartono punya kesamaan. Yaitu sama-sama lahir di Sumatera alias ranah Andalas. Rahmad lahir di Metro, Lampung, 26 November 1966. Jaya lahir di Medan. Sumut, 20 Oktober 1963. Dari segi usia, Rahmad memang lebih muda tiga tahun.
Kesamaan lain, keduanya sama-sama pelatih berprestasi. Tapi, ekspansi keduanya beda. Rahmad sukses di luar Jawa. Tepatnya saat jadi juara bersama Persipura Jayapura edisi 2005. Serta 2007 bersama SFC Sumsel dengan trofi double winners (juara Liga Indonesia XIII dan Copa Dji Sam Soe Indonesia III).
"Bang Jaya pandai meracik tim. Strateginya susah ditebak," ungkap Rahmad.
Sementara, Jaya justru moncer di ranah Jawa Dwipa. Tapi, hanya sekali trofi juara. Itu diraih saat menangani Persik Kediri edisi 2003. Lainnya, tidak ada. Tapi, Jaya justru moncer sebagai pemain.
Catatan berbagai sumber, Rahmad masih kalah tenar dibanding Jaya. Berbagai "situs pencari" pun lebih banyak memuat profil Jaya ketimbang Rahmad.
Di antaranya, Jaya pernah membawa timas masuk semifinal Asian Games 1986. Serta emas di SEA Games 1987. Sebagai pemain, berbagai sumber juga mencatat Jaya bersama Niac Mitra menjadi juara kompetisi Galatama pada tahun 1987.
Tapi, jangan lupa. Secara individu, Rahmad adalah Raja Copa Dji Sam Soe Indonesia. Buktinya ada. Pria berlatar militer sudah mengenakan cincin emas, simbol raja yang diraihnya pada 5 November 2008 lalu.
Penahbisannya pada 5 November 2008. Sekitar 90 menit sebelum mengalahkan Arema Malang di ekshibisi CDSSI IV. Jelasnya, dari segi status Rahmad lebih kharismatik ketimbang Jaya Hartono.
"Semua tahu siap Rahmad Darmawan. Tiga trofi juara adalah bukti kapasitasnya sebagai pelatih cerdas," tukas Jaya. (mg2)

Sindrom Laga Perdana


TIGA musim terakhir, Sriwijaya FC melakoni aral di awal Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI). Di babak awal saja, tim berjuluk Laskar Wong Kito, nyaris tergelincir.
Ingat CDSSI III musim 2007 lalu? Tim asuhan Rahmad Darmawan nyaris disingkirkan saudara sendiri, PS Palembang. Di Leg ke-1 babak 64 besar (14/5/07), SFC hanya bermain imbang 3-3. Beruntung di leg ke-2 menang tipis 2-1. Mereka pun lolos 32 besar setelah unggul agregat 5-4.
Lebih miris, justru terjadi di CDSSI II edisi 2006. SFC yang kala itu dipoles Suimin Diharja (sekarang Persikabo Bogor) langsung disingkirkan PSMS Medan agregat 1-5.
Di leg ke-1 (17/5/2006), SFC kalah away 1-3. Sementara, leg ke-2 di kandang sendiri Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) pada 4 Juni 2007, malu dengan 0-2. Sedang CDSSI I edisi 2005, SFC hanya sebatas babak 32 besar. Kendati menang agregat 7-0 atas PS Palembang di babak 64 besar. Akan tetapi, di 32 besar dipecundangi Semen Padang agregat 2-1.
Jelasnya, statistika SFC setiap melakoni laga perdana CDSSI selalu kurang menggembirakan. Itu fakta kalau melihat hasil yang disebutkan tadi. Besok (26/2), Isnan Ali dkk akan melakoni laga perdana.
"Tapi, aromanya berbeda. Kami langsung lolos 16 besar. Berarti jalan menjadi juara sudah terbentang lebar. Tinggal kemauan anak-anak untuk meraihnya atau tidak," tukas coach Rahmad Darmawan, kemarin (24/2).
Badan Liga Indonesia (BLI) memang memberi reward pada SFC. Yaitu langsung lolos besar. Tapi, reward juga diberikan pada Persipura Jayapura, Persija Jakarta, dan Pelita Jaya sebagai semifinalis CDSSI III musim 2007 lalu.
Sindrom laga perdana, kerap menjangkiti SFC. Tak hanya di CDSSI, tapi juga di Indonesia Super League (ISL) dan divisi utama Liga Indonesia (Ligina) tahun-tahun sebelumnya.
Awal Ligina 2007 lalu, SFC kalah 0-1 dari Persik Kediri (10/2/07). Demikian Ligina 2006, kalah 1-2 dari Persija Jakarta (14/1/06). Termasuk Ligina edisi 2005, saat dikalahkan 0-1 dari Persikota Tangerang (5/3/2005).
"Tak ada dampak negatif dari statistika tersebut. Justru itu akan menjadi pelecut semangat anak-anak. Saya tahu, Sriwijaya akan memenangkan laga ini," timpal Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Dodi Reza Alex. (mg2)

Adu Tajam si Piton versus El Loco


USAI drawing babak 16 besar, Selasa 10 Februari lalu, tensi Copa Dji Sam Soe (CDSSI) IV terus memanas. Khususnya perseteruan dua raksasa, Sriwijaya FC versus Persib Bandung, yang bertemu di babak 16 besar.
Tapi, duel ini tak sekadar perang dua tim juara. Tapi, perang skill antara winger/striker SFC Budi "si Piton” Sudarsono dengan striker Persib, Christian "El Loco" Gonzales.
Dari torehkan gol musim ini, El Loco jauh lebih unggul. Pemain kelahiran Uruguay, 30 Agustus 1976 meraup 17 gol di Indonesia Super League (ISL). Sekaligus menyandang predikat top skor sementara. 13 Gol di antaranya saat berbaju Persik Kediri.
Berbeda dengan si Piton. Pria kelahiran Kediri, Jatim, 19 September 1979, belum mencetak gol, sejak kali pertama mengenakan jersey Laskar Wong Kito (julukan SFC), tepatnya Senin, 29 Desember 2008.
Tapi, belum tentu di laga kali ini. Sebab, assist aduhai Budi memberi kredit poin. Terakhir, memberi dua assist gol saat mengalahkan Persik 2-1 pada Senin, 16 Februari lalu. Sedangkan, paruh musim berbaju Persik, si Piton hanya mengemas 4 gol. Satu gol saat imbang 1-1 lawan PSMS (6/9/08). Satu gol lagi saat menghajar Persiba 3-1 (13/9/08). Serta dua gol saat mempermalukan Persija 3-1, pada 26 September 2008.
Duel pribadi, karena kedua pemain sama-sama senasib. Yaitu jadi "buangan", akibat badai krisis financial yang melanda tim berjuluk Macan Putih. Padahal, empat musim keduanya bersama. Tapi, kini menjadi "musuh".
"Budi (Sudarsono) akan menjadi kunci pertama meredam Christian Gonzales. Dia lebih banyak tahu bagaimana mengatasi bahaya heading dan kaki Gonzales," tugas manajer SFC Baryadi.
Budi sendiri hampir pasti menghiasi starting eleven. Sebab, assist (dan golnya), sangat dibutuhkan." Saya akan jawab kepercayaan pelatih. Kemenangan tim diatas segala-galanya," tegas Budi.
El Loco sedang dirasuki fighting spirit tinggi. Tiga gol sejak memperkuat Persib, buktinya kepiawaiannya. Bahkan, suami Eva Siregar sudah berkoar bahwa tahu kelemahan Budi Sudarsono.
"Saya kenal lama dengannya. Jadi, Dia tahu bagaimana saya. Tapi, saya juga tahu bagaimana dia," tugas Gonzales.
Menjadi attention khusus, El Loco memang paling tajam. Tiga musim berturut menjadi top skor Liga Indonesia. Musim 2005 mencetak 25 gol. Musim 2006 bertambah menjadi 29 gol. Bahkan, musim 2007 lalu mencetak 31 gol. Jelasnya, pemain yang mengawali karier pro bersama AC Penarol (Uruguay) edisi 1998-1991, selalu mencetak angka dua digit.
"Saya merasa bahagia, karena saya bisa bermain kembali. Bersama Persib, tentu ambisi saja jadi juara. Kondisi tim dan pemain, sangat mendukung sekali," pungkas El Loco.
Yah, El Loco memang diberi "grasi" oleh ketua umum PSSI Nurdin Halid. Sebelumnya, pemain yang kali pertama merumput di Indonesia bersama PSM Makassar pada 2003 dan 2004, diskorsing setahun. Itu setelah ketahuan memukul midfielder PSMS Erwinsyah pada ISL, November 2008 lalu.

Forsir Kemenangan


Besok (26/2), Sriwijaya FC v Persib

PALEMBANG - Langsung lolos babak 16 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV adalah berkah bagi Sriwijaya FC (SFC). Sebab, tim berjuluk Laskar Wong Kito, tidak perlu repot menjalani CDSSI IV dari awal babak 64 besar.Berbeda dengan Maung Bandung, julukan Persib, yang harus berhadapan dengan dua tim. Tapi, skuadra Jaya Hartono akhirnya bisa mulus ke-16 besar. Itu setelah mereka memang agregat 4-2 atas PSDS Deli Serdang. Selain itu juga menang agregat 2-1 atas Persires Rengat.Kini, kedua raksasa langsung “baku hantam” di leg ke-1 babak 16 besar CDSSI IV. Duel ini sendiri digelar di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ). (Rencana siaran live TVOne, mulai pukul 15.30 WIB).Hingga kini, Coach SFC Rahmad Darmawan masih merahasiakan siapa tiga asing yang bakal jadi starter. Pelatih berusia 42 tahun ini baru akanmengungkapkannya sehari sebelum super big match digelar. “Itu bagian dari strategi tim. Kalian mungkin bisa menebak-nebak. Tapi, bisa saja saya akan turunkan formasi baru,” cetus Rahmad Darmawan, kemarin (23/2).

Banyak yang memprediski, trio asing yang jadi starter adalah Ngon a Djam, Zah Rahan Krangar, dan Keith Kayamba Gumbs. Sebab, ketiganya adalah trio asing yang akan tampil di Liga Champion Asia (LCA), Selasa, 10 Maret mendatang.
Alasannya klise. Rahmad pasti akan memforsir kemenangan. Sebab, status mereka home alias main di kandang sendiri. Mereka juga mencari modal gol sebanyak-banyaknya. Alasan lain, untuk pemanasan bagi trio berjuluk Ka-Zah-Ngon, untuk menghadapi Seoul FC.
Sementara itu, dua asing lain Obiora Richard dan Tsimi Jacques Joel Patrick bakal diparkir. Alasannya, kondisi Obiora tidak fit seratus persen. Karena, punggung pemain asal Nigeria tersebut belum pulih pasca membentur tiang gawang saat SFC mengalahkan Persik Kediri 2-1 pada Senin, 16 Februari lalu.
Sementara Tsimi Jacques, masih ada defender lokal yang bisa mem-back up-nya. Toh, tim double winners punya Slamet Riyadi dan Syafruddin. Bisa juga defender anyar Mauli Lessy.
“Jujur, kami ingin memforsir kemenangan di leg ke-1. Itu akan memudahkan kami saat menjalani leg ke-2 di Bandung pada 14 Maret mendatang. Tapi, soal strategi, saya masih menutup rapat,” sambung pelatih asal Metro, Lampung ini.
Kemenangan memang penting. Tak hanya Rahmad, para punggawa SFC pun siap habis-habisan. Toh, menjadi juara CDSSI IV adalah salah satu kampanye musim 2008/2009. “Kami tahu, Persib perlahan mulai menunjukkan konsistensinya. Namun, kami tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan,” terang defender SFC Charis Yulianto.
Nada menantang juga dilontarkan Coach Persib Jaya Hartono. Pelatih kelahiran Medan, Sumut, 20 Oktober 1963, ini tidak mau sekadar pasang badan. Trio asing yang diturunkannya Christian Gonzales (striker), Hilton Moreira (striker), dan Nyeck Nyobe Georges Clement (defender), menujukkan bukti mereka juga akan bermain ofensif. “Kondisi tim sangat bagus. Toh, kami tetap harus kerja keras untuk mengalahkan Sriwijaya,” tukas Jaya.
Di laga ini, Jaya tidak membawa Lorenzo Cabanas (midfielder) dan Fabio Alves Bastos (striker). Menurutnya, peran kedua asing tersebut bisa diganti. Untuk menambah daya dobrak duel Gonzales-Hinton, bisa dengan memasukkan Zaenal Arief. Sedangkan Lorenzo Canabas, bisa dicover Siswanto atau Atep. “Itu sesuai kebutuhan tim. Mencuri poin, itu target realistis kami,” lanjut pemain timnas era 1986-1990 ini.
Soal pemain lokal, Jaya termasuk selektif. Bahkan, dia juga berani memarkir Salim Alaydrus, pemain yang selama ini menghiasi starting line up. Termasuk tiga lokal lagi yang absen, yaitu Edi Kurnia (kiper), Chandra Yusuf, dan Orwan Wijasmara. Total punggawa yang mereka bawa 19 pemain.
“Saya belum berani memutuskan pemain mana saja yang tampil. Itu akan ditentukan setelah kami uji coba lapangan,” pungkas pelatih yang 2007 lalu menukangi Deltras, Sidoarjo. (mg2)

Selasa, 24 Februari 2009

Jelang LCA, Seoul FC TC di Turki


ISTAMBUL - Seoul FC tidak main-main jelang kick of babak 32 besar Liga Champion Asi (LCA), Selasa (10/3) mendatang. Tim asuhan Senol Gunes punya persiapan matang. Khususnya, saat menghadapi Sriwijaya FC di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ).
Buktinya ada. Runner up Liga Korsel edisi 2008 telah menggelar training center (TC) musim dingin di Antalaya, Turki. Tidak tanggung-tanggung, Lee Ming-Sung dkk mengasah diri selama 22 hari. Tepatnya sejak 24 Januari lalu. Bahkan, mereka juga sudah melakoni 7 kali uji coba dengan tim-tim Turki.
"Menang lawan Sriwijaya sangat penting. Kami tidak tahu detil mengenai mereka. Tapi, kami tahu Sriwijaya pasti bersiap menyambut kami," ungkap Gunes seperti dilansir Newspusher, kemarin (23/2).
Beberapa tim yang dijajal Seoul FC adalah Sopron FC, klub divisi I. Mereka menang meyakinkan 3-0 pada 31 Januari lalu di Stadion Acadia. Striker Jung Jo-Gook mencetak dua gol di laga tersebut.
"Kami dalam ritme sangat positif. Semua pemain saya dalam kondisi puncak. Ini sangat melegakan dan memberi kami keyakinan," tandas pelatih yang membawa Tukri juara III pada Piala Dunia 2002 di Korsel-Jepang.
Namun, tak selamanya mereka sukses. Saat ujicoba lawan tim divisi I Kroasia Dinamo Zagreb, 1 Pebruari lalu, mereka justru kalah telak 1-5. "Konsenterasi kami lebih kepada team work. Kami dapat pelajaran baru dari Zegreb," timpal Dejan Damjanovic striker Seoul FC asal Montenegro.
Kini, Seoul FC sudah kembali ke barak mereka, stadion Seoul World Cup. Tapi, sejumlah egenda juga dirancang sebelum terbang ke Palembang. Salah satunya ujicoba dengan LA Galaxy (raksasa Amrika Serikat), awal Maret mendatang.
Untuk diketahui, Seoul FC memang sering sparing parner dengan tim-tim kelas dunia. Misalnya, 20 Juli 2007 lalu mereka sparing partners dengan Setan Merah alias Manchester United. Hasilnya, tim asuhan Sir Alex Ferguson menang telak 4-0.
Kemudian, pada 1 Meret 2008 lalu, Seoul FC merasakan taring raksasa negeri Paman Sam, LA Galaxy. Mereka bermain dengan nama tenar seperti David Bechkam (sekarang AC Milan, Italia) dan London Donovan (sekarang Bayern Munchen, Jerman). Hasilnya, imbang 1-1.
Coach SFC Rahmad Darmawan tidak keder. menurut pelatih 42 tahun, timnya juga dalam kondisi puncak. Bahkan, pelatih double winners memberi attention khusus terhadap Seoul FC.
"Kami juga siap menyambut mereka di Jakabaring. Dukungan suporter, membuat kami lebih bersemangat. Apalagi LCA adalah sejarah penting bagi kami," tegas Rahmad. (mg2)

Tiket LCA Dijual pada 8-9 Maret


PALEMBANG - Duel Sriwijaya FC versus Seoul FC, 10 Maret mendatang sarat gengsi. Sebab, levelnya kelas Asia, yaitu Liga Champion Asia (LCA). Imbasnya, harga tiket masuk juga naik.
Bahkan, PT Surya Abadi Morindo (SAM) selaku pengelola tiket mencetak tiket hanya 23 ribu lembar saja. Sebanyak 17.900 lembar lainnya dijual untuk umum (di luar tiga kelompok suporter).
Aturan pun lebih diperketat. Tiga kelompok suporter, Sriwijaya Mania Sumsel (Simanis), Sriwijaya Mania Sumsel (SMS), dan Singa Mania, wajib menempati tribun Utara-Selatan. Tidak ada yang menempati tribun Timur. Kecuali membeli dengan harga sesuai tribun Timur.
"Tiket dijual dua hari sebelum LCA berlangsung. Tepatnya, 8 dan 9 Maret. Silakan beli di loket yang tersedia di Gelora Sriwijaya Jakabaring," cetus komisaris PT SAM Baryadi, kemarin (23/2).
Kenaikan harga tiket LCA cukup besar. Lebih dari 90 persen. Untuk tribun Barat VVIP saja, harganya menjadi Rp125 ribu. Harga lama Rp75 ribu. Tak terkecuali untuk kelompok suporter. Semula Rp15 ribu. Di LCA menjadi Rp20 ribu.
"Harga itu kami diskon Rp7.500. Kenaikan ini bukan untuk PT SAM. Tapi, 70 persennya kembali ke PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), yang membiayai Sriwijaya FC," sambung manajer Laskar Wong Kito.
Tapi, kenaikan ini tidak berlaku untuk Indonesia Super League (ISL) dan Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV. Level keduanya tentu berbeda. "Prediksi kami, penonton bakal membanjiri Jakabaring saat LCA. Tapi, kami tidak akan mencetak lebih dari 23 ribu lembar. Itu sudah ada regulasi dari AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia)," pungkasnya. (mg2)

Senin, 23 Februari 2009

Baryadi Bagikan 1500 Tiket Gratis


JUMLAH supporter yang datang ke Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), tidak menggembirakan. Empat laga home terakhir putaran II Indonesia Super League (ISL) 2009, tak lebih dari angka 12 ribu orang. Bahkan, berdasarkan catatan pengelola tiket, duel home terakhir Sriwijaya FC lawan Persik Kediri, Senin (16/2) lalu, kurang dari 10 ribu orang. Penyebabnya banyak. Diantaranya harga tiket. Maklum, tidak semua orang bisa membeli tiket.
Ada lagi alasan yang lebih klise. Yaitu lebih senang nonton di tv, jika laga tersebut disiarkan live. Kondisi ini jelas miris. Sebab, tim asuhan Rahmad Darmawan seperti kehilangan power.
Padahal, Isnan Ali dkk bakal melakoni laga berat pada Kamis, 26 Februari mendatang. Yaitu leg ke-1 babak 16 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV, menjamu raksasa Persib Bandung.
Kondisi ini membuat simpati manajer SFC MC Baryadi. Dari kocek pribadinya, pengusaha asal Sleman (Yogyakarta), akan membagikan 1.500 tiket gratis. Khususnya untuk memenuhi tribun Utara-Selatan, yang memang tidak pernah full. "Tiket gratis tersebut untuk 15 klub sepakbola yang ada di sekolah menengah atas (SMU) dan Universitas," jelas Baryadi, kemarin (22/2).
Jadi, masing-masing sekolah atau universitas yang beruntung di Palembang, akan mendapat jatah 100 tiket. Caranya gampang. Cukup daftar via sms (short message system) ke 08127103688.
"Yang cepat dia dapat. Tiket akan saya serahkan pada kepala sekolah masing-masing atau secretariat universitas," tandas Baryadi, manajer yang musim 2007 lalu membawa SFC menjadi juara Liga Indonesia XIII dan Copa Dji Sam Soe Indonesia III (double winners).
Terpisah, harga tiket home SFC untuk Liga Champion Asia (LCA), mengalami kenaikan lebih dari 50 persen. Menurut direktur keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Roliansyah Basnan, itu sesuai dengan regulasi AFC-konfederasi sepakbola Asia. "Jumlah tiketnya tidak lebih dari 23 ribu lembar saja," tandasnya. (mg2)

Minggu, 22 Februari 2009

Budigol Kalah dengan Rahmad


SIAPAPUN pasti tak menyangkal kepiawaian Rahmad Darmawan, pelatih SFC sebagai seorang arsitek tim. Sebagai orang pertama yang berhasil menyandingkan dua gelar sekaligus di ajang Copa dan Liga dalam satu musim, tentunya cukup menggambarkan kualitasnya sebagai seorang pelatih.Walaupun dikenal luas sebagai salah satu pelatih terbaik di Indonesia, tapi tak banyak yang tahu bagaimana kiprah RD, biasa ia di sapa sewaktu menjadi pemain sepak bola dimasa mudanya.Tapi, melalui Mudari Karya, kita dapat tahu sekelas siapakah RD."Jika orang beranggapan Budi Sudarsono adalah gelandang kanan luar yang paling baik di Indonesia, wah itu masih kalah dengan Rahmad sewaktu muda dulu," ujar Mudari kepada Sripo, Jumat (20/2) yang menjumpainya sebagai intruktur penataran pelatih lesensi D di Hotel Alfhat Melia Palembang.Pelatih timnas olimpiade tahun 2003 ini, mengaku mengetahui kemahiran Rahmad dalam mengocek si kulit bundar ketika sama-sama memperkuat Persija dan Pelita Jaya, walaupun Rahamad adalah juniornya. “Saya sering melihat Rahmad sewaktu jadi pemain U-23 di Pelita, mungkin jika media waktu itu sudah segila sekarang, saya pastikan Rahmad sudah terekspos sebagian pemain bagus,” ungkap pelatih timnas U-23 tahun 2003 ini.Hal ini tak lain, karena kompetisi masa itu tidak melibatkan pemain asing sehingga kesempatan pemain lokal untuk bekiprah dan mengasah kemampuan terbuka lebar. "Dahulu banyak pemain lokal yang bagus sehingga kita dapat berbicara di level internasional, sekarang jurtru sebaliknya ditengah kompetisi sepakbola yang semakin baik sulit untuk mencari pemain lokal bagus karena mereka sering di bangku cadangkan karena kalah bersaing dengan pemain asing," tambah mantan gelandang serang timnas ini.Sehingga, Mudari tidak heran jika RD bisa menjadi sosok pelatih handal. "Ia memiliki segalanya, berpengalaman sebagai pesepakbola, memiliki leadership sebagai seorang tentara dan pengetahuan bidang keolahragaan sebagai seorang sarjana ilmu olahraga," puji intruktur pelatih sepakbola PB PSSI ini.Tak segan-segan, pesepakbola yang membawa tim Kramayudha menjadi juara III LCA tahun meminta RD untuk menggawangi timnas."Sudah selayaknya Rahmad tampil sebagai pelatih timnas, apalagi beberapa kesempatan telah menempatkannya sebagai asisten pelatih, meskipun Rahmad tergolong pelatih muda dibanding yang lain, tapi usia 42 tahun itu adalah usia emas juga," tegas mantan pelatih Persija dan Barito Putra ini.[sripo]

Sabtu, 21 Februari 2009

Ngon A Djam Bidik 30 Gol


Awalnya, kehadiran Ngon A Djam bersama Sriwijaya FC (SFC) kurang mendapatkan respons. Namun, semua berubah ketika dia mengemas 15 gol bersama Laskar Wong Kito.
Ketajaman Ngon bersama SFC sudah cukup membuktikan kapasitasnya sebagai bomber sejati. Bahkan, jumlah gol tersebut mampu menyamai total gol sementara Christian El Loco Gonzales, penyerang yang selalu menjadi goal getter terbaik di Indonesia selama tiga musim terakhir. Bahkan, dia berniat mengungguli ketajaman Gonzales yang kini merumput bersama Persib Bandung dengan mematok target 30 gol untuk SFC musim ini.

’’Sekarang saya sudah membuat 15 gol, sisanya akan saya lakukan pada pertandingan Liga dan Piala Indonesia,” ujar mantan pemain AC Horsens FC (Denmark) ini di Sekretariat SFC kemarin siang. ’’Alasan saya karena SFC saat ini memang sangat solid dan saya yakin dapat mencapai (30 gol) itu. Bahkan, dengan kondisi SFC seperti sekarang, kami bisa ikut Champions untuk musim depan,” ucapnya. Ngon pun menyatakan akan tetap bersama Laskar Wong Kito musim depan, seandainya manajemen SFC masih ingin menggunakan jasanya.

’’Saya berharap akan tetap bertahan di sini (SFC) musim depan. Sebab, masih banyak yang belum saya berikan untuk SFC,” paparnya. Lantas, bagaimana sikap Pelatih SFC Rahmad Darmawan tentang target anak asuhnya tersebut? ’’Kalau dia (Ngon) hanya standby di depan, mungkin dia bisa mencetak gol lebih banyak. Tapi, dia sering ikut turun ke pertahanan dan telat untuk naik,” ujar Rahmad. Mantan Arsitek Persija Jakarta ini mengaku, awalnya dialah orang pertama yang sangat kontra dengan kehadiran Ngon bersama SFC.

Itu karena pelatih yang akrab disapa RD ini melihat rekaman aksi-aksi Ngon sewaktu masih membela AC Horsens FC yang kurang progresif. ’’Banyak orang mengatakan Ngon kurang fight, padahal tipikal dia memang seperti itu. Memang awalnya dia lamban, tapi dia bisa cepat beradaptasi dengan cuaca di Indonesia dan bermain baik,” ungkap Rahmad.

Setelah melihat potensi yang ada pada diri Ngon, Rahmad malah bisa memodifikasi duet di barisan depannya. ’’Ngon memang tidak bisa berdiri sendiri di depan. Artinya, harus ada pemain yang aktif untuk mendukung dan itu sangat cocok dengan adanya Kayamba, Budi, dan Zah Rahan atau pemain depan lain untuk men-support bola ke dia,” pungkasnya. foto: ady sesotya/gosport [sidratul muntaha/sindo]

Jika Lolos, Jadi Rival Lagi


KALAU saja PSMS menang atas Singapura Armed Force (SAF), 25 Februari mendatang, cerita dua wakil Indonesia di Liga Champion Asia (LCA) makin seru. Sebab, tim Ayam Kinantan-julukan PSMS, juga punya tiket dibabak utama. Artinya, rivalitas Sriwijaya FC dengan PSMS terus berlanjut. Tak cukup di kancah nasional (Liga atau Copa), perseteruan justru go international. Maklum, sebelum Laskar Wong Kito-julukan SFC meraih double winners 2007 lalu, hanya PSMS-lah yang menjadi penguasa Andalas.
"Persaingan tentu lebih seru. Tapi yang pasti, kami tidak akan melepas LCA begitu saja," ungkap dirut PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Dodi Reza Alex, kemarin (20/2).
PSMS satu-satunya tim asal Sumatera memiliki prestasi kental. Berbagai tropi pun sesak memenuhi rak prestasi mereka. Di era perserikatan saja, Ayam Kinantan menyabet 3 tropi.
Satu tropi juara musim 1957. Kala itu PSMS menghajar Persebaya difinal. Dua tropi lagi sebagai runner up, yaitu musim 1954 (dikalahkan Persija) dan 1967 (dikalahkan PSMS).
Sementara di turnamen kejurnas PSSI, menyabet 5 tropi. Tiga kali menjadi kampiun musim 1969, 1983 dan 1985. Dua lainnnya runner up musim 1978 dan 1991/1992.
PSMS juga menjadi raja Piala Emas Bang Yos (PEBY). Tiga musim berturut mereka jadi kampiun. Masing-masing PEBY II pada 12 Pebruari 2005, PEBY III pada 17 Desember 2005, serta PEBY IV pada 16 Desember 2006.
"Sekarang eranya Sriwijaya. Tim kami tidak mau kalah. Karena LCA juga menjadi sejarah penting bagi kami," timpal coach Rahmad Darmawan.
Sama seperti SFC, PSMS juga sudah merilis tiga asing mereka. Satu midfielder yaitu Esteban Gulien (Uruguay). Dua lagi striker yaitu Leonardo Martin alias Zada ( Brasil) dan Mario Costas (Argentina). Dua lagi diparkir, yaitu Daniel Salaberry (Uruguay) dan Mauro Pinto (Brasil).
"Sulitnya, kami bermain away di Singapura. Tapi, PSMS akan bermain rap-rap disana. Kami ingin menang," tukas manajer PSMS Sihar Sitorus. (mg2)

BAHAYA EL LOCO


SRIWIJAYA FC memberikan perhatian serius pada striker Persib Bandung, Christian Gonzales. Sejak dipinjam dari Persik Kediri, 1 Februari lalu, striker asal Uruguay memberi perubahan besar pada permainan Maung Bandung-julukan Persib. Dua laga terakhir, El Loco alias Si Gila-julukan Christian Gonzales, mencetak tiga gol. Satu saat imbang 1-1 lawan Persipura, Senin (9/2) lalu. Dua lagi saat mengalahkan Persiba Balikpapan 2-1 pada Rabu (18/2) lalu. Skuadra Jaya Hartono pun perlawan merapat ke zona atas. Hingga pekan ke- 20, Persib bertengger diposisi ke-6.
"Dia (Gonzales, red) striker berbahaya. Semua sudah tahu betapa tajamnya kaki dan headingnya. Kami akan memberi perhatian khusus padanya," ungkap coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (20/1).
Produktifitas gol striker kelahiran Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976, patut diacungi jempol. Musim ini, menjadi top skor sementara dengan 17 gol. Bahkan, sebelumnya tiga kali berturut menyandang predikat top skor.
Musim 2005 mencetak 25 gol. Musim 2006 bertambah menjadi 29 gol. Bahkan, musim 2007 lalu mencetak 31 gol. Jelasnya, pemain yang mengawali karir pro bersama AC Penarol (Uruguay) edisi 1998-1991, selalu mencetak angka dua digit.
Tapi, Rahmad punya cara jitu "mematikan" ketangguhan El Loco. Stok pemainnya banyak. Termasuk Ambrizal salah satunya diplot mengawal El Loco. "Saat away putaran I musim 2007 lalu, Ambrizal juga yang mengawal Gonzales. Pokoknya, tidak ada celah untuk Gonzales," tandas pelatih asal Metro, Lampung.
Tim double winners, juga punya cara lain. Second striker Budi Sudarsono, bakal menjadi kunci pembuka kekuatan Gonzales. Maklum, keduanya sama-sama berasal dari Persik Kediri. Apalagi Budigol-julukan Budi Sudarsonp, makin nyetel. Meski belum nencetak gol, namun assist-asistnya lebih dari sekadar gol. Ingat, dua gol kemenangan SFC atas Persik Kediri, Senin (16/2) lalu, semua berkat Budigol. (mg2)

Menguji Ka-Zah-Ngon




DI Liga Champions Asia (LCA), Sriwijaya FC telah merilis tiga asing. Mereka adalah Ngon a Djam, Keith Kayamba Gumbs, dan Zah Rahan Krangar. Trio ini mulai disebut Ka-Zah-Ngon, yang merupakan singkatan nama ketiganya. Kali pertama tampil di LCA, pada Selasa 10 Maret mendatang. Tim berjuluk Laskar Wong Kito, akan meladeni tantangan Seoul FC (Korsel) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ). Itulah ujian sesungguhnya Ka-Zah-Ngon.
Namun, coach Rahmad Darmawan bisa "mengujicobakan" Ka-Zah-Ngon lebih awal. Tepatnya pada leg ke-1 babak 16 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV, pada Kamis, 26 Februari mendatang.
Sebab, regulasi Badan Liga Indonesia (BLI) mengatur, setiap tim maksimal menggunakan 3 pemain asing. Kecuali jika sudah lolos babak 8 besar hingga final, boleh menurunkan semua pemain asing.
"Pada home nanti, saya lebih banyak menyerang. Kecuali di away, mungkin kami lebih bertahan. Namun, bukan berarti totalitas defensive. Kecuali kami memang lebih unggul gol," jelas Rahmad Darmawan, kemarin (19/2).
Pelatih 42 tahun, memang belum merilis siapa tiga asing di babak 16 besar CDSSI IV. Namun, dirinya tidak menyangkal jika trio Ka-Zah-Ngon jadi pilihan utamanya.
Sedangkan Obiora Richard dan Tsimi Jacques, sementara disimpan dulu. Keduanya disiapkan jika tim berdiri sejak 2004, tembus 8 besar hingga final. "Tsimi dan Obiora bisa saya mainkan di away. Tentu melihat kebutuhan tim," tandas pelatih asal Metro, Lampung.
Rahmad punya alasan memilih Ka-Zah-Ngon. Sebab, kontribusi ketiganya vital. Ngon, tentu saja karena produktifitasnya yang mencetak 15 gol di ISL. Keith Kayamba, meski baru 5 gol tapi punya banyak assist gol.
Zah Rahan ruh tim. Penyeimbang lini tengah. Plus kerap mencetak gol away. Di ISL, pemain Timnas Liberia mencetak 5 gol away. Yaitu lawan Persiba Balikpapan (18/6/08), PSM Makassar (26/9/08), PSIS (6/10/08), Pelita Jaya (9/10/08), dan Persik Kediri (23/10/08). "Kami harus menang lawan Persib di leg ke-1. Ini sangat penting tentunya," tukas Ngon a Djam. (mg2)

Second Leg, Rugikan SFC


JADWAL babak 16 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV, makin tidak menguntungkan Sriwijaya FC. Khususnya leg ke-2 (second leg). Kemarin (19/2), Badan Liga Indonesia (BLI) merilis perubahan jadwal lagi. Tertuang dalam surat keputusan No : 0194/A-04/BLI-3.1/II/2009. Ditandatangani Ketua BLI Andi Darusalam Tabussala.
Dalam surat tersebut, leg ke-1 (first leg) dipastikan pada Kamis, 26 Februari mendatang. Kondisi ini sudah dimaklumi Laskar Wong Kito-julukan SFC. Namun, jadwal leg ke-2 yang berlangsung Minggu, 12 April dikeluhkan skuadra Rahmad Darmawan.
Sebab, Selasa 9 April, tim double winners baru pulang dari Jepang. Mereka melakoni dua laga away Liga Champions Asia (LCA). Yaitu lawan Shandong Luneng Taishan (Cina), Selasa 17 Maret. Satu lagi lawan Gamba Osaka (Jepang), pada Rabu, 8 April mendatang. "Kami mengusulkan jadwal leg ke-2 pada 13 atau 14 April saja. Kalau 12 April, berarti kami hanya punya istirahat sehari," cetus coach Rahmad Darmawan.
Dua away di LCA, menurut pelatih 42 tahun menyita tenaga anak-anak asuhnya. Memang, jarak Jepang-Indonesia via pesawat terbang hanya butuh 8 hingga 9 jam saja. Namun, proses menuju perjalanan itu yang menguras stamina. "Anak-anak pasti lelah. Belum lagi ada delay. Perjalanan menuju bandara dan berkemas barang-barang, justru lebih menyita waktu dan tenaga," sambung pelatih asal Metro, Lampung.
Laskar Wong Kito sudah melayangkan surat ke BLI. Menurut Direktur PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Dodi Reza Alex, SFC memang harus "protes”. Sebab, kampiun CDSSI IV juga menjadi target utama musim ini. "Mana ada recovery hanya satu hari. Sementara tim kami juga melakoni LCA," tukas Dodi Reza Alex.
Persib Bandung sebenarnya juga senasib. Mereka melakoni dua away pada April nanti. Masing-masing lawan Persijap Jepara, Sabtu 18 April dan Persita Tangerang, Minggu, 26 April. Tapi, skuadra Jaya Hartono punya recovery dua hari. Apalagi jarak Jepara-Bandung, tidak terlalu menyita tenaga. Menurut Jaya, padatnya jadwal berpotensi menimbulkan kejenuhan pemain. "Jadwal padat dan berderet seperti ini, juga tidak efektif bagi tim kami," tegas Jaya.
Belum ada respons dari BLI. Untuk sementara, jadwal leg ke-1 dan ke-2, sesuai dengan yang telah dirilis. Ini perubahan kedua. Sebab, jadwal leg ke-2 semula adalah Sabtu, 14 Maret. "Kami akan pelajari lagi. Yang pasti, Sriwijaya dan Persib bisa saling koordinasi," tukas Direktur BLI Joko Driyono. (mg2)

Tanpa Bruno, Kans Sriwijaya


SRIWIJAYA FC lebih lapang bertamu ke stadion Siliwangi, Bandung, stadion home sewaan Persita tangerang. Sebab, Persita tampil timpang pada Indonesia Super League (ISL), Minggu 1 Maret mendatang. Defender tangguh mereka Bruno Casimir Koutou Kounjoeuenko (Kemarun) dipastikan absen. Sebab, pemilik jersey 44 menjalani akumulasi kartu. Sesuai dengan nota Badan Liga Indonesia (BLI) nomor 198/C-04/BLI-3.1/III/2009. SFC justru komplet. Tak ada satu pun pemain yang bakal absen.

Tapi, minus Bruno tidak digubris coach SFC Rahmad Darmawan. Mereka masih punya lain. Ada Abdul Rahman, Ade Manap, Djone Nicholas (Kamerun), Ervin Rianto, dan Husnul Wafa. Kemudian Idris Afandi, Supriyadi, Victor Simon, Yulian Hontong, dan Yusuf Sutam Mudo.
"Persita tim kolektif. Saya percaya, motivasi mereka berbeda lawan kami. Itu yahng justru kami waspadai," ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (18/2).
Tapi, statistika Persita di ISL sangat buruk. Lima laga terakhir, Pendekar Cisadane tidak pernah menang. Mereka kalah away 0-1 dari Pelita Jaya (15/2), 0-1 dari PSM Makasar (7/2), dan 0-0 dengan Deltras Sidoarjo (1/2).
Di home pun, tim berdiri sejak 1952 juga amburadul. Pada 4 Pebruari, hanya 1-1 dengan Persitara Jakarta Utara. Dampaknya, runner up Liga Indonesia 2003, masih terjerambab di dasar klasemen (posisi ke-17).
Dari 22 caps, mereka hanya mengantongi 15 poin. Ini hasil 3 menang, 6 seri, dan tiga belas kalah. Selisih gol mereka juga parah, 13-40 atau minus 27. "Kami tidak mau meremehkan Persita. Apapun catatan yang mereka raih," timpal winger Isnan Ali.
Head to head pun sebenarnya lebih menguntungkan SFC. Dua sua terakhir, terjadi pada liga Indonesia 2007 lalu. SFC mengantongi dua kemenangan. Yaitu away 2-0 di putaran I (24/3/07). Serta home 2-0 lagi di putaran II ( 8/9/07).
"Konsistensi di puncak akan kami pertahankan. Semoga saja Persija dan Persipura bisa tergelincir," tukas striker Ngon a Djam (mg2)

Leg 2 Sriwijaya FC vs Persib Digelar April


Copa Indonesia

VIVAnews - Badan Liga Indonesia (BLI) kembali melakukan perubahan jadwal terhadap duel babak 16 besar Copa Indonesia 2008/2009 yang mempertemukan Sriwijaya FC vs Persib Bandung. Setelah sempat merubah jadwal leg kedua saja, BLI kali ini justru ikut merubah jadwal leg pertama.Sesuai drawing, Sriwijaya FC tampil sebagai tuan rumah di leg pertama. Setelah berkoordinasi dengan pihak sponsor dan televisi, BLI awalnya menetapkan jadwal leg pertama, 25 Februari dan leg kedua 13 Maret 2009.

Jadwal ini ternyata membuat Sriwijaya FC keberatan. Pasalnya, di bulan Maret, jadwal Laskar Wong Kito cukup padat. Bahkan salah satunya harus tampil di pentas internasional Liga Champion Asia (LCA) 2009.

Manajemen Sriwijaya FC pun meminta BLI untuk mencari waktu yang lain. Lewat berbagai pertimbangan, BLI akhirnya setuju untuk mengubah jadwal leg kedua menjadi 14 Maret 2009. Namun perubahan ini ternyata tidak memuaskan Sriwijaya FC. Sebab, leg kedua masih digelar di bulan Maret.

Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan yang sempat dihubungi VIVAnews menilai jadwal ideal bagi timnya adalah di luar bulan Maret. Tapi, bila BLI tak juga mengabulkan keinginan itu, timnya sudah siap dengan risiko terburuk untuk tampil di dua even dalam waktu yang berdekatan.

Hari ini, Kamis, 17 Februari 2009, Direktur Bidang Kompetisi BLI, Joko Driyono kembali melakukan perubahan. Jadwal leg pertama diundur sehari menjadi 25 Februari 2009 dan leg kedua baru digelar 12 April 2009.

"Copa berjalan dengan sistem gugur. Karena itu, karena itu kami ingin perubahan jadwal ini bisa dihormati oleh kedua tim. Ini merupakan jadwal yang paling ideal bagi keduanya," kata Joko saat dihubungi VIVAnews, Kamis, 19 Februari 2009.

Jadwal baru
Leg I Sriwijaya FC vs Persib Bandung : 25 Februari 2009
Leg II Persib Bandung vs Sriwijaya FC : 12 April 2009

Rabu, 18 Februari 2009

SFC Gundah, Persib Gulana



PALEMBANG - Coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan resah. Sebab, Maret mendatang jadwal laga yang mereka lakoni sangat padat. Di Indonesia Super League (ISL) saja, ada 5 laga. Masing-masing away lawan Persita Tangerang (1/3), Persijap Jepara (5/3), dan Persib Bandung (28/3). Dua lainnya home yaitu lawan PSM Makasar (22/3) dan Deltras Sidoarjo (25/3).
Padahal di Maret juga, Laskar Wong Kito (julukan SFC) melakoni dua laga penting Liga Champion Asia (LCA). Masing-masing home lawan Seoul FC (Korsel) pada 10 Maret. Serta away lawan Shandong Luneng Taishan (China), 17 Maret.
Kondisi ini diperparah dengan jadwal di babak 16 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV. Jadwal yang dirilis Badan Liga Indonesia (BLI), Sabtu, 14 Maret justru away lawan Persib Bandung, di leg ke-2. "Berarti, ada 8 laga di Maret. Sangat tidak mungkin. Terus terang, saya tidak mau konsenterasi di LCA diganggu jadwal seperti ini," ungkap coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (17/2).
Protes pun dilayangkan tim double winners ke BLI. Manajer Administrasi Kompetisi BLI- Azwan Karim, sempat memberi solusi bahwa leg ke-1 CDSSI IV, digelar 13 Maret di Gelora Sriwijaya Jakabaring. "Kalau begitu, apa Persib mau begitu saja. Mereka juga pasti dirugikan. Semoga ada kebijakan lain dari BLI," pungkas pelatih 42 tahun.
Persib pun keberatan. Kalau leg 1 digelar 13 Maret di Palembang, merugikan skuadra asuhan Jaya Hartono. Sebab, 16 Maret mereka justru menghadapi Pelita Jaya di Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. "Masa jaraknya hanya dua hari. Itu sangat tidak masuk akan," kata coach Jaya Hartono.
Maung Bandung (julukan Persib) juga melayangkan surat ke Badan Liga Indonesia (BLI). Termasuk jadwal semula leg 1 yang digelar 25 Pebruari. Sebab, pada 22 Februari, mereka juga meladeni PKT Bontang. "Kami tidak punya waktu istirahat kalau jadwalnya begitu. Ini benar-benar berat. Mesti ada kebijakan lain. Sebab, Sriwijaya juga akan protes," timpal asisten pelatih Persin Robby Darwis.
BLI sendiri akan mencarikan solisi terbaik. Mereka akan menggodok, sambil menghibung untung rugi SFC ataupun Persib. "kami akan cari jadwal tepat bagi keduanya," tegasnya. (mg2)

Selasa, 17 Februari 2009

Menunggu Maung Bandung


GRAND Opening babak 16 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV pada 25 Pebruari mendatang, ditandai laga mendebarkan antara Sriwijaya versus Persib Bandung. Kedua tim sama-sama berlebel raksasa. Sekaligus kharismatik dengan cirri khas tradisionalnya.
Coach SFC Rahmad Darmawan mematok target wajib menang. Sebab, leg pertama berlangsung di Gelora Sriwijaya Jakabaring-home base SFC. Fokus Indonesia Super League (ISL) ditunda dulu. "Kami memikirkan cara untuk memenangkan laga lawan Persib. Kami harus bisa menang dengan lebih banyak perbedaan gol," tegas direktur utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Dodi Reza Alex.
Tujuh pertemuan terakhir, Laskar Wong Kito-julukan SFC memang lebih unggul. Mereka meraup 3 kali memang, plus dua kalah. Sementara Persib mengantongi dua meang, tiga sisanya seri.
Namun, statistika bukan jaminan bisa membantu. Sebab, kekuatan Persib sendiri sudah berubah pada putaran II Indonesia Super League (ISL). Terakhir, Maung Bandung-julukan Persib, meminjam striker Persik Kediri, Christian Gonzales.
Kontribusi El Loco-julukan Christian Gonzales langsung kelihatan. Dirinya mencetak satu gol atas Persipura, 9 Pebruari lalu. Tapi, ketika meladeni PSM Makasar (14/2), El Loco tidak mencetak gol. Kedudukan sendiri berlangung imbang tanpa gol.
"Gonzales paling berbahaya. Kami memberikan attention khusus kepadanya nanti," timpal coach rahmad Darmawan.
Persib berkoar dapat poin di Jakabaring. Tapi, konsenterasi skuadra Jaya Hartono, masih fokus di ISL. Sebab, masih ada dua laga sebelum melakoni babak 16 besar CDSSI IV. Yaitu lawan Persiba Balikpapan (18/2) dan PKT Bontang (21/2). "Kami memang punya ambisi di Copa. Namun, semua harus realistis. Sebab, kami harus menyelesaikan dua laga di ISL dulu. Baru berpikir tentang Sriwijaya," tukas Jaya Hartono. (mg2)

Mahkota Ngon


IMPIAN Ngon a Djam mengejar top skor sementara Indonesia Super League (ISL) kesampaian. Hingga pekan ke-20, pemain kelahiran Liberia, 24 Januari 1980 mencetak 15 gol. Sama dengan yang ditorehkan striker Persib, Christian Gonzales.
Peluang mengenakan mahkota top skor terbuka lebar. Sebab, SFC menyisahkan 13 laga. Namun, peluang terbesar hanya di 4 home saja. Masing-masing lawan PSM Makasar (22/3), Deltras Sidoarjo (25/3), PKT Bontang (26/4), dan Persiba Balikpapan (30/4).
Sedang 9 laga sisa lebih sulit. Sebab, semuanya laga away. Biasanya, mantan pemain AC Horsens (Liga Denmark), kehilangan sentuhan jika bermain dikandang lawan.
Sejak mengenakan jersey SFC, Rabu 26 Maret 2009, hanya satu gol away yang ditorehkannya, Yaitu saat mengalahkan PSIS Semarang 1-2 di stadion Jatidiri, 6 Oktober 2008 lalu. Dirinya mencetak gol menit ke-29'. Satu gol lain SFC ditorehkan Zar Rahan menit ke-64'. "Semoga putaran II ini lebih bersahabat dengan saya. Terus terang, saya memang penasaran dengan gol away," tukas Ngon a Djam. (mg2)

Benben Brilian


SUDAH lama Benben Berlian tidak mencetak gol. Kali terakhir ditorehkan saat kalah 2-4 dari Persija Jakarta, pada putaran II Liga Indonesia XIII edisi 2007 lalu. Tepatnya 16 Desember 2007. Saat itu, pemain kelahiran 1 April 1977 mencetak satu gol. Satunya lagi dibukukan rekannya Obiora Richard. Tapi, Laskar Wong Kito tidak berdaya setelah digelontor 4 gol oleh Macan Kemayoran-julukan Persija.
Tadi malam, pemilik jersey 16 mencetak satu gol ke gawang Persik Kediri menit ke- 80'. Dengan cerdik, dirinya menyambar umpan lambung dari rekannya Budi Sudarsono.
Kontribusinya sangat vital. Sebab, satu golnya memberi kemenangan pada Laskar Wong Kito-julukan SFC. Sebab, kedudukan sebelumnya hanya 1-1. Saat imbang tersebut, puluhan ribu supporter SFC dibuat sport jantung.
Sebab, skuadra Aji Santoso juga main kesetanan. Hamkah Hamzah dkk habis-habisan demi mempertahankan satu poin. Saying, impian mereka dikandaskan Benben Berlian.
"Asisst Budi (Sudarsono) sangat tepat. Kebetulan saya berada diposisi yang tepat mencetak gol. Ini kemenangan kami bersama," cetus Benben Berlian.
Anda mungkin ingat pada Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) III, saat away lawan Perseman Manokwari, 4 September 2007 lalu ?. Yah, Benben membuat aksi sensasional. Dua gol diborongnya hanya dalam waktu tiga menit saja. Saat itu, SFC menang 2-1.
Bahkan, Laskar Hinocofu-julukan Perseman Manokwari, tidak melakoni leg ke-2 di Gelora Sriwijaya Jakabaring. Mereka mundur karena diterpah problem internal. Termasuk krisis financial yang berujung pemecatan coach Erick Wiliam (Australia).
" Saya senang tim ini memang. Tapi, secara pribadi pun sebenarnya saya ingin memberikan kontribusi lebih. Thanks atas kepercayaan pelatih pada saya," pungkasnya.
Musim 2007 lalu, Benben mencetak 6 gol disemua ajang. Semuanya vital dan kerap menjadi penentu kemenangan Laskar Wong Kito. Gol penentu lain yang dilakukannya saat mencetak satu gol ke gawang Semen Padang, 13 Desember 2007. SFC yang berstatus away, akhirnya menang 1-0. (mg2)

Sriwijaya FC Puncaki Klasemen


(2) Sriwijaya v Persik (1)

PALEMBANG - Takhta capolista kembali direngkuh Sriwijaya FC. Tadi malam di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), tim berjuluk Laskar Wong Kito sukses menghajar tamunya Persik kediri 2-1 (1-1) pada pekan ke-21 Indonesia Super League (ISL) 2008/2009.Kali terakhir skuadra Rahmad Darmawan meraih capolista, saat menghajar Arema Malang 4-0, pada Minggu (8/2) lalu. Namun, melorot lagi setelah dua rivalnya Persija dan Persipura sukses di laga terakhir masing-masing. Persipura mengimbangi Persib 1-1. Sementara Persija menang 6-1 atas Persiwa Wamena.Dua gol tim asuhan Rahmad Darmawan, ditorehkan Ngon a Djam menit ke-21'. Tambahan satu gol mengukuhkan Ngon sebagai top skor sementara ISL, dengan 15 gol. Sama dengan yang dibukukan striker Persib Bandung Christian Gonzales.Satu lagi diceploskan Benben Berlian menit ke-80'. Satu-satunya balasan Macan Putih, via tendangan penalti Ronald Fagundes menit ke-41'. Skuadra Aji Santoso mendapat hadiah penalti setelah defender SFC Charis Yulianto menjatuhkan Saktiawan Sinaga di menit ke-41'.Meski Ngon dan Benben menjadi pencetak gol, tapi pahlawan sesungguhnya adalah Budi Sudarsono. Sebab, terjadinya dua gol tersebut berkat assist pemain asal Kediri, Jatim."Ini kemenangan Budi (Sudarsono) secara pribadi. Saya tidak melihat dia mencetak gol atau tidak. Yang saya lihat, dia telah menunjukkan kualitasnya," puji coach SFC Rahmad Darmawan.

Meski capolista, tapi tim double winners belum bisa berpuas hati. Sebab, Persija dan Persipura lebih diuntungkan sedikit jumlah main. SFC telah melakoni 21 laga. Sementara keduanya baru 19 laga. "Ini laga sulit. Kami menciptakan banyak peluang. Salah satunya dari Kayamba, yang sebenarnya tinggal menceploskan saja. Tapi, saya tidak menyalahkan pemain," sambung pelatih asal Metro, Lampung.
Lagi pula, masih kata Rahmad, organisasi permainan Persik sangat solid. Sesuai dengan yang diprediksi sebelumnya. Terutama organisasi bertahan ke menyerang. Begitu pun sebaliknya.
"Itu sebenarnya kebodohan tim kami sendiri. Mengapa bisa terpengaruh dengan gaya Persik. Tapi, saya apresiasi dengan kemenangan ini. Bukti kerja keras tim," pungkasnya.
Coach Persik Aji Santoso mengakui timnya kalah kelas. Salah satu penyebabnya, hanya punya satu asing Ronald Fagundez. Tapi, pelatih asal Kepanjen ini cukup senang. Sebab, timnya memberikan tontonan menghibur.
"Benar ‘kan kami bermain opensif. Tim kami memang tidak suka bermain defensive. Soal memang atau kalah, itu biasa. Kami tidak terlalu kecewa," tegasnya.
Sementara, SFC fokus berhenti sejenak di ISL. Kini giliran Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV. Leg 1 pada 25 Februari mendatang, Isnan Ali dkk akan menjamu raksasa Persib Bandung.
Misi jelas menang. Tak sekadar menang biasa, tapi menang dengan skor besar. Sebab, itu modal mereka melakoni leg kedua di Stadion Siliwangi Bandung, 13 Maret mendatang.
Di babak 16 besar CDSSI IV ini, hanya tiga pemain asing yang boleh tampil. Rahmad sendiri belum menentukan tiga pemainnya. Sebab, kebutuhan asing berbeda dengan trio di Liga Champions Asia (LCA). Yaitu Ngon a Djam, Keith Kayamba, dan Zah Rahan.
"Saya bisa turunkan Obiora. Cedera betisnya sudah sembuh. Hanya sakit jika melakukan gerakan-gerakan tertentu saja," tandas Rahmad. (mg2)

Senin, 16 Februari 2009

Kesempatan Salip Persija


Live ANTV Pukul 19.00 WIB
Sriwijaya FC v Persik


PALEMBANG - Tuntutan wajib menang menghinggapi Sriwijaya FC (SFC) saat menjamu Persik Kediri, pada pekan ke-21 Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 malam nanti, pukul 19.00 WIB, di Gelora Sriwijaya Jakabaring (Rencana disiarkan live ANTV).Maklum, posisi tim berjuluk Laskar Wong Kito, belum konstan di zona big four (empat teratas). Memang, dua pekan lalu skuadra Rahmad Darmawan bertengger di puncak klasemen pascamembantai Arema Malang 4-0, Minggu (8/2) lalu.Tapi, sehari kemudian (9/2) digeser lagi Persipura Jayapura pascaimbang 1-1 dengan tuan rumah Persib Bandung. Bahkan, sejak Rabu (11/2) melorot posisi ke-3 klasemen sementara, usai Persija Jakarta menggelontor Persiwa Wamena 6-1.Lawan Macan Putih, julukan Persik, kesempatan tim double winners merasakan capolista lagi. Tapi, syaratnya memang harus menang. Seri di bawah satu gol, tidak cukup untuk menyalip Macan Kemayoran, julukan Persija. Sebab, selisih gol mereka surplus 21. Sementara SFC surplus 22. Hanya terpaut satu gol saja. Namun, Persija lebih diuntungkan lebih banyak menang (Lihat klasemen sementara).

"Kami tidak lagi hanya memandang Persija dan Persipura. Dua tim di bawah kami, Persiwa dan Persijap, sewaktu-waktu bisa menggeser kami. Jadi, kemenangan atas Persik jadi harga mati," ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (15/2).
Isnan Ali dkk memang masih di trek juara. Kansnya cukup besar. Tapi, kans "say good bye to champion" justru sama besarnya. Sebab, dua pesaing paling hot musim ini, Persija dan Persipura, justru makin konsisten menang. Termasuk bisa dapat poin di laga away, seperti yang dilakukan Persipura.
Pelatih 42 tahun pun harus berkaca dari tiga sua terakhir. Sebab, rekor pertemuan SFC dengan Persik sebenarnya beda tipis. Sama-sama sekali menang di kandang masing-masing.
Namun, SFC hanya diuntungkan pada away putaran I ISL, 23 Oktober 2008. Mereka bisa bermain imbang 2-2 di Gelora Deltra Sidoarjo, markas dadakan Persik, yang saat ini melakoni laga usiran.
"Kami terkadang melakukan serangan membabi-buta. Ujungnya bisa merugikan kami di saat lawan melakukan counter attack. Tapi, kami mendapat banyak masukan dari Coach (Rahmad Darmawan), agar lebih bersabar," tukas defender Ambrizal.
Kali ini, bisa jadi kesempatan Budi Sudarsono untuk langsung jadi starter. Bisa jadi pula, akan langsung menjadi trisula maut, bersama dua bomber SFC lainnya, Keith Kayamba Gumbs dan Ngon a Djam.
"Kami akan bekerja sama mencetak gol. Siapapun tak jadi soal. Asal bisa menang lebih dari cukup," tukas Ngon a Djam.
Persik memang timpang kali ini. Tiga pilar inti absen karena akumulasi kartu. Yaitu Mahyadi Pangabean, Legimin Raharjo, dan Agus Susanto. Skuadra Aji Santoso sebelumnya kehilangan tiga bintang yang terpaksa dipinjamkan demi menutupi krisis finansial. Yaitu Christian Gonzales ke Persib, Danilo Fernando ke Deltras, serta Budi Sudarsono ke Sriwijaya FC.
"Tak pantas kami merasa di atas angin. Kami tidak perduli pemain mereka banyak absen. Yang kami tahu, Persik adalah tim yang mengandalkan kolektivitas tinggi," tukas kiper SFC Ferry Rotinsulu.
Masih ada sisa-sisa kebanggaan dari Persik. Mereka merasa tidak pincang. Justru Coach Aji Santoso lebih yakin dengan anak-anak asuhnya. "Ini semacan tantangan bagi kami. Saya tahu, anak-anak tidak akan memberi kesempatan pada Sriwijaya untuk menang," tegas Aji Santoso.
Meski tidak menang, tapi pelatih asal Kepanjen, Jatim, harus pulang dengan poin. Walau hanya satu. Toh, barisan tembok tangguh sudah disiapkannya. Kuarter Hamka Hamzah, Kusnul Yuli, M Robby, dan Usep Munandar, jadi pilihannya.
"Kunci kami harus kuat di pertahanan. Tapi, kami tetap bermain ofensif. Karena itu peluang kami," pungkas Aji.
M Roby tidak gentar dengan para bomber. Defender timnas Merah Putih, memang tangguh. Lebih fresh dengan tenaga muda yang dimiliki pria kelahiran 12 September 1985.
"Tak ada kesempatan untuk pemain Sriwijaya masuk pertahanan kami. Kalah atau seri, tak ada dalam kamus kami," tandas pemilik jersey 16 ini. (mg2)

Kesempatan Si Piton


PALEMBANG-"Kami tahu kelebihan Budi (Sudarsono). Tapi, kami juga tahu kelemahannya". Dua kalimat tersebut mantap diucapkan coach Persik Kediri Aji Santoso, sesaat setelah tiba di Hotel Duta, tempat mereka menginap.
Budi Sudarsono bakal disorot luar dalam. Sebab, Persik yang akan dijamu Sriwijaya FC malam ini pukul 19.00 WIB di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), adalah pemain pinjaman dari Macan Putih-julukan Persik.
Suporter Laskar Wong Kito-julukan SFC, memang menaruh harapan besar pada bomber kelahiran Kediri, Jatim, 19 September 1979. Namun, hingga laga ketiga putaran II, Si Piton-julukannya, belum juga mencetak gol.
Coach Rahmad Darmawan, mengaku itu bisa jadi semacan beban. Namun, pelatih 42 tahun punya cara untuk membuat Si Piton lebih enjoy. "Mungkin lawan Persik, Dia (Budi Sudarsono, red), akan mencetak gol," ujar Rahmad.
Rahmad mengingatkan, Budi memang belum mencetak gol. Namun, Dia punya banyak peluang yang hampir "berbuah" gol. Menurutnya, pencetak hattrick ke gawang Kamboja pada AFF Suzuki cup, 7 Desember 2008, hanya butuh sedikit polesan lagi
"Dia terus latihan keras. Di beberapa games, dia mencetak gol dan terlihat sangat enjoy. Mudah-mudahan itu sinyal baik darinya," pungkas ayah dua anak.
Budi memang belum menemukan tuah di Jakabaring. Faktanya memang demikian. Tapi, semua memang butuh waktu. Sebab, adaptasi setiap pemain berbeda-beda.
Belum bersinar di SFC, Budigol-juluka lainnya, justru bertuah bersama timnas Merah Putih. Selain hattrick atas Kamboja, pria tinggi 174 cm andil satu gol kemenangan atas Myanmar 3-0, pada Jumat 5 Desember 2008.
Setengah musim di Persik, dirinya telah mengemas 4 gol. Satu gol saat imbang 1-1 lawan PSMS (6/9/08). Satu gol lagi saat menghajar Persiba 3-1 (13/9/08). Serta dua gol saat mempermalukan Persija 3-1, pada 26 september 2008.
"Tugas striker memang mencetak gol. Saya tahu keingan supporter. Tapi, kemenangan tim adalah segala-galanya bagi saya," tukas Budi.
"Kami akan bekerja sama buat gol. Kemenangan tim memang lebih penting. Salah kalau ada yang mengatakan kami tidak berusaha atau bekerja keras," timpal striker Keith Kayamba Gumbs. (mg2)

Ulangi Memori 26 Desember!


INDONESIA Super League (ISL) 2008/2009, Persik begitu tidak berdaya. Reputasi sebagai Macan Putih paling ganas, perlahan luntur. Predikat tim betabur bintang tidak lagi mereka sandang. Itu seiring "hengkangnya" tiga amunisi inti mereka. Christian Gonzales ke Persib, Danilo Fernando ke Deltras, Budi Sudarsono ke Sriwijaya FC. Di klasemen sementara, tim asuhan Aji Santoso terdampar di papan tengah. Tepatnya posisi ke-8 dengan mengantongi 31 poin.
Hasil ini memang kontras dibanding dua musim terakhir, 2007 dan 2006. Di Edisi 2007, Harianto dkk lolos 4 besar wilayah barat. Meski akhirnya tidak lolos semifinal, pasca imbang 2-2 dengan Persija (17/1/08), kalah 1-4 dari Persipura (19/1/08), dan hanya 1-0 atas Deltras (19/1/08).
Kondisi ini bakal dimanfaatkan Sriwijaya FC. Tim berjuluk Laskar Wong Kito, berikrar tekad harus menang. Bahkan coach Rahmad Darmawan sendiri sudah me-warning Ambrizal dkk akan jangan bikin malu. "Momen ini tak akan kami lepas. Karena hanya kemenangan yang bisa mengantar kami kembali ke capolista," ungkap Rahmad Darmawan.
Senada dengan diungkapkan manajer MC Baryadi. Menurutnya, sekali SFC tergelincir, maka akan memperketat persaingan dengan Persipura, Persija, Persiwa, atau Persijap yang perlahan mulai mengintip zona big four.
"Tidak perlu diomongkan lagi. Kami memang wajib menang. Semua harus kerja keras melakukannya," tegas Baryadi.
SFC bisa mengulang pesta pora atas Persik. Sebab, tim double winners, pernah membantai juara Liga Indonesia XII (2006), dengan skor telak 5-0. Keith Kayamba Gumbs dan Christian Lenglolo (sekarang Persema), masing-masing mencetak 2 gol. Satu lagi dilengkapi Obiora Richard.
"Kami waspadai hanya spirit Persik. Saat kami memang 5-0, justru mereka dengan kekuatan komplet. Sekarang tidak lagi. Mungkin, itu (pesta pora, red) akan kami lakukan lagi," tegas striker Keith Kayamba Gumbs. (mg2)

Perang Dua Pelatih Muda



COACH Sriwijaya FC Rahmad Darmawan dan coach Persik Kediri Aji Santoso, adalah dua pelatih muda sarat potensi. Tangan dingin mereka ampuh. So, perang Laskar Wong Kito-julukan SFC versus Macan Putih-julukan Persik, tak ubahnya perang dua pelatih sama generasi. Dari segi prestasi melatih tim, Rahmad memang lebih gemerlap.
"Bang Aji (Santoso) pelatih pintar. Banyak variasi dan taktik. Di Persik, Dia berani menerapkan stratagi baru, yang tidak pernah dilakukan dua pelatih sebelumnya (Daniel Roekito dan Arcan Iurie, red), " puji Rahmad Darmawan, kemarin (15/2).
Pelatih kelahiran Metro, Lampung, 26 Nopember 1966 punya tiga tropi kampiun. Masing-masing juara Liga Indonesia XI edisi 2005 bersama Persipura. Serta juara Liga Indonesia XIII dan Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) III ditahun sama, 2007. "Tapi, saya tidak mau kalah," pungkas Rahmad.
Aji juga punya tropi kampiun. Meski bukan dilevel professional. Pelatih kelahiran Kepanjen, Jatim, 6 April 1970 meraih Medali emas pada PON XVII Kaltim 2008, bersama tim sepak bola Jatim. Serta musim 2007 juara POMNAS X di Banjarmasin.
Tapi, semasa jadi pemain, Rahmad harus angkat topi dengan Aji. Sebab, gaung Aji jauh nyaring. Tak ada catatan detiel, menyangkut karir pemain Rahmad Darmawan. Kecuali hanya sebagai salah satu mantan pemain timnas. Sekaligus pernah mengenakan jersey Persikota Tangerang dan Persija Jakarta.
Berbeda dengan Aji. Meski lebih muda 4 tahun, tapi sederet prestasi semasa jadi pemain bejibun. Tahun 1990, meraih perak bersama jatim. Kemudian 1991, emas di SEA Games Filipina bersama timnas. Pada 1993, perunggu di SEA Games Singapura dan juara di era Galatama bersama Arema Malang.
Edisi 1997, bersama Timnas lagi meraih Perak di SEA Games Jakarta. Setahun kemudian 1998, juara Liga Indonesia bersama Persebaya Surabaya. Tahun 1999, perunggu di SEA games Brunei Darusalam. Serta edisi 2000 juara Liga Indonesia bersama PSM Makasar. Juga juara piala Kemerdekaan bersama timnas di Jakarta.
"Tropi pertama saja sebagai pelatih adalah Runner-up Divisi III Liga Indonesia 2006 bersama Persiko Kota Baru, Kalsel," tegas Aji.
Hanya, Aji juga memuji Rahmad. Menurutnya, tiga kali meraih juara adalah prestasi fenomenal. "Itu kerja keras Bang Rahmad. Baik pengalamnya sebagai pemain, maupun pelatih sekarang ini," pungkas pria yang mengawali karir pemain di Angkatan Manunggal Sawunggaling (AMS), Kepanjen edisi 1986 hingga 1987. (mg)

Peluang Naik Takhta


PALEMBANG (SINDO) – Sriwijaya FC (SFC) punya kans mengudetaPersijadisinggasana Liga Super.Syaratnya, Laskar Wong Kito bisa menaklukkan Persik Kediri di Stadion Gelora Sriwijaya malam ini.

Misi SFC untuk naik takhta harus melewati jalan terjal bernama Persik. Di atas kertas, Laskar Wong Kito memang lebih diunggulkan untuk mendapatkan angka tiga pada laga yang akan disiarkan antv pukul 18.30 WIB malam nanti.Sebab,selain main di kandang sendiri, materi dan kondisi pemain yang dimiliki klub kebanggaan Palembang ini juga jauh lebih baik dibanding tamunya.Namun, menjinakkan Macan Putih– julukan Persik–pastinya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Malah, tim tamu berjanji akan memberikan perlawanan dan siap menjegal misi tuan rumah mengudeta pemuncak klasemen. Untuk itu,Pelatih SFC Rahmad Darmawan menegaskan pasukannya untuk tampil maksimal. ’’Jika kami mau menjaga kans juara, kami mutlak harus mengambil poin penuh di sini. Untuk itu, saya sudah siapkan beberapa antisipasi agar lawan tidak bermain defensif,” ucap Rahmad.

Namun,untukmemastikan kemenangan tersebut, Rahmad tetap memberikan arahan kepada anak asuhnya agar lebih sabar dalam membongkar pertahanan lawan dan tetap bermain cepat.Alasannya, Persikmemilikipilar-pilarpertahanan yang solid dan kuat. Sebut saja Hamka Hamzah, MohammadRoby,Kusnul Yuli, dan Usep Munandar.

’’Saya sudah menekankan anak-anak bagaimana gaya Persik dan mereka pun seperti sudah tahu.Tapi yang paling penting, kondisi pemain dalam keadaan fit dan siap main dari lini per lini,kecuali Obiora dan Eki (Nurhakim) yang ligamennya masihharusdiperiksa lagi,”ungkap Rahmad. Pelatih yang akrab disapa RD ini juga telah mempelajari perubahan yang dilakukan Pelatih anyar Persik Aji Santoso.

Menurut dia,Aji berani melakukan perubahan pola-pola permainan Saktiawan Sinaga dkk. ’’Yang saya belum tahu, apakah mereka (Persik) akan bermain bertahan atau malah sebaliknya. Sebab, pada pertandingan sebelumnya Persik memainkan pola berbeda dari apa yang mereka lakukan pada putaran pertama lalu,”ujarnya. Sementara itu,Aji mengakuarmadanya takgentarmeladeni SFC yang dipandangnya sebagai tim superpower yang banyak dipenuhi pemain berkualitas.

’’Indonesia pun tahu kekuatan SFC dan mereka ada di papan atas.Tapi,kami tetap akan mempersulit permainan mereka nanti.Yang jelas,kami akan ambil poin di kandang SFC,”tandasnya. Bahkan, Aji telah menginstruksikan anak asuhnya untuk tidak memainkan pola bertahan, yang selalu diterapkan lawan-lawan SFC saat main di Palembang. ’’Penonton datang ke lapangan ingin menyaksikan hiburan sepak bola yang bagus.

Jadi, untuk itu saya tetap akan mainkan sepak bola normal. Artinya, dalam penguasaan bola kami menyerang, kalau kehilangan bola kami bertahan, kecuali kalau kami unggul pada menit-menit akhir. Tentu, saya akan buat hal yang berbeda,” ucapnya. Mantan pemain tim nasional era 1980-an ini juga menegaskan bahwa Persik sudah melupakan kepergian Budi Sudarsono dan Christian Gonzales.

Terlebih, malam nanti Budi akan menjadi lawan mereka.’’Budi saat ini bukan bagian dari Persik lagi. Meski dia pemain berkualitas, pemain Persik juga tahu apa kelebihan dan kekurangan Budi.Mudah-mudahan,ini bisa dimanfaatkan anakanak,” tutupnya. (sidratul muntaha)

Minggu, 15 Februari 2009

Fagundes Niat Gabung SFC


USAI kalah 1-2 dari PSMS Medan (9/2), playmaker Persik Ronal Fagundez cedera otot pinggang. Plus nyeri disekitar lutut kiri. Coach Aji Santoso pun tidak memainkannya dibabak kedua. Tapi, lawan Sriwijaya FC besok malam (16/2), pemain asal Uruguay mengaku fit seratus persen. Dirinya siap dijadikan sebagai starter. " Sudah sembuh total. Tak ada lagi rasa sakit. Saya ingin tampil seperti saya main selama ini," tegas Fagundez.
Pria kelahiran 12 Mei 1979, memang satu-satunya asing di Macan Putih-julukan Persik. Kompatriotnya Danilo Fernando dan Christian Gonzales dipinjamkan ke klub lain. Danilo ke Deltras, Gonzales ke Persib. "Ya, itulah sepakbola. Semua masalah bisa menimpa tim mana saja. Namun, kami berusaha untuk enjoy," sambung pemain berpostur 180 cm.70 kg.
Ingat, laga perdana SFC menghadapi Persik di Liga Indonesia XIII pada 10 Pebruari 2007 lalu? Satu gol Christian Gonzales, adalah assist Fagundez. Tak pelak, coach SFC Rahmad Darmawan dan pasukannya bakal memberi attention khusus pada pemilik jersey 28.
"Saat ini, Fagundez adalah otak serangan Persik. Jika berhasil menghentikannya, saya pikir kami akan keluar sebagai pemenang," jelas Rahmad Darmawan.
Nah, ada-ada saja cara pelatih 42 tahun merusak mental Persik. Menurutnya, Fagundez adalah salah satu pemain yang menjadi incaran SFC sejak 2007 lalu. "Dia sudah membuktikan kapasitasnya sebagai pemain hebat," puji Rahmad.
Fagundes sendiri respek dengan SFC. Dengan mantap, dirinya siap mengenakan jersey SFC musim 2010 mendatang, jika memang diberi kesempatan. "Yah, pemain mana yang tidak mau bergaung dengan Sriwijaya. Begitu pun saya. Mungkin tahun 2010 adalah masa saya disana," pungkas pemilik nama lengkap Ronald Daian Fagundez Olivera. (mg2)

BLI Penuhi Permintaan Dispensasi SFC


Permohonan Sriwijaya FC(SFC) agar Badan Liga Indonesia (BLI) mempertimbangkan lagi penentuan jadwal babak 16 besar Piala Indonesia mendapat respons positif. Sebab, BLI langsung mengubah jadwal tersebut dengan memajukan satu hari dari jadwal semula, baik pada leg pertama maupun leg kedua. Jadwal semula pertandingan antara SFC kontra Persib yang dirilis BLI adalah pada Kamis (26/2) untuk leg pertama dan 14 Maret untuk leg kedua.

Sekarang, menjadi Rabu (25/2) untuk leg pertama dan 13 Maret untuk leg kedua. Sayangnya, keinginan lain kubu SFC untuk membalik jadwal atau meminta laga away pada leg pertama tidak dikabulkan BLI karena pihak Persib Bandung keberatan.

Pelatih Kepala SFC Rahmad Darmawan menjelaskan, sebetulnya akan lebih efektif kalau jadwal tersebut diputar. Artinya, pertandingan pertama SFC main di Bandung dan keduanya Bandung main di SFC.

’’Tapi saya bisa memaklumi kalau Persib keberatan. Kalau memang aturannya leg pertama ada di SFC dulu dan leg kedua di Bandung, kami terima,” ujarnya. Terlepas dari keberatan yang diajukan manajemen Persib Bandung, Rahmad tetap bersyukur dengan respons cepat BLI yang sangat mengerti dengan kesulitan dari jadwal yang dihadapi SFC. Sebab, jika BLI tetap mengacu pada jadwal lama, akan berbenturan dengan jadwal keberangkatan SFC ke China, pada 14 Maret.

’’Kami memang sudah berkoordinasi dengan BLI dan mereka responsif dengan SFC, makanya kami bersyukur BLI langsung merespons kesulitan kami dengan cepat. Kalau soal penentuan second leg Copa nanti, saya pikir disesuaikan saja,” sambungnya.

Sementara Sekretaris Perusahaan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid menambahkan, pihaknya belum menerima surat balasan dari BLI terkait apa yang menjadi permohonan SFC soal jadwal tersebut, tapi BLI sendiri telah mengirimkan perubahan jadwal babak 16 besar Copa Indonesia.

’’Mungkin surat balasan dari BLI baru Senin kami dapatkan, tapi kami sudah mendapat kiriman surat dari BLI soal jadwal baru Piala Indonesia. Pertemuan SFC dan Persib sudah tertulis pada 25 Februari (leg pertama) dan 13 Maret (leg kedua),” pungkasnya. [sidratul muntaha/sindo]

Jumat, 13 Februari 2009

Keluhkan Jadwal Padat



Jamu Persib 26 Pebruari

PALEMBANG-Menang adalah keharusan. Tapi, Sriwijaya FC ingin menang dengan banyal gol, saat menjamu Persib Bandung, pada leg pertama babak 16 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV, 26 Pebruari mendatang.
Maklum, tim berjuluk Laskar Wong Kito ini bakal melakoni home lebih dulu di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ). Menurut coach Rahmad Darmawan, menang dengan skor besar adalah sebuah keharusan. "Dengan begitu, langkah kami saat away sedikit lebih mudah," ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (11/2).
Nah, leg kedua nanti di Stadion Siliwangi, akan digelar 14 Maret mendatang. Kondisi ini dikeluhkan pelatih 42 tahun. Sebab, perhatian tim double winners juga tertuju di Indonesia Super League (ISL) dan Liga Champion Asia (LCA).
Maret, jadwal SFC luar biasa padat. Di ISL saja, ada 5 laga yang mereka lakoni. Masing-masing away lawan Persita Tangerang (1/3), Persijap Jepara (5/3), dan Persib sendiri (28/3). Dua lagi home, masing-masing lawan PSM Makasar (22/3) dan deltras Sidoarjo (25/3).
Kondisi ini diperparah dengan jadwal di LCA. Pada 10 Maret, Isnan Ali dkk akan menjamu raksasa Korsel, Seoul FC di GSJ. Sepekan kemudian (17/3), langsung terbang ke Tiongkok, menantang sang juara Shandong Luneng Taishan di stadion Shandong, Jinan. "Jadi, dalam sebulan kami melakoni 8 laga. Artinya, seminggu dua kali tanding. Saya tidak habis pikir, tentang jadwal yang padat ini," sambung pelatih berlatar militer.
Tak hanya Maret, tapi di Pebruari ini sebenarnya jadwal SFC juga padat. Senin (16/2), Isnan Ali dkk akan menuntaskan misi home. Mereka akan mengalahkan Persik Kediri. Sebelumnya, mereka telah melakoni dua home di Pebruari. Yaitu lawan Arema Malang (8/2) dan PSIS Semarang (4/2).
"Saya hanya berharap tidak ada pemain cedera. Meski lelah, tapi saya percaya anak-anak bisa mengembalika performa mereka," pungkas ayah Febia Aldina Darmawan (16 tahun) dan Ravaldi Darmawan (11 tahun).
Badan Liga Indonesia (BLI) juga merilis laga PSMS Medan. Tim berjuluk Ayam Kinantan adalah kontestan (play off) LCA. Di babak 16 besar CDSSI IV, mereka akan menjamu Persiba Bantul, 20 Pebruari mendatang. Kemudian away pada 14 Maret. "Sementara, hanya jadwal SFC dan PSMS saja yang kami rilis. Jadwal tim-tim lain, Jumat (13/2) nanti," tegas direktur BLI Joko Driyono. (mg2)

FR12 Incar Best Save


COPA Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) III musim 2007/2008, milik kiper Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu. Pria kelahiran Palu, 28 Desember 1982 meraih bintang emas kiper terbaik. Dua laga terakhir Laskar Wong Kito-julukan SFC, tak luput dari aksi gemilangnya. Dirinya mempu memblok tendangan para pemain Pelita Jaya (semifinal) dan Persipura (final). Keduanya via adu penalti.
Lawan Pelita Jaya (10/1/08), SFC menang 6-5. Sedangkan lawan Persipura (13/1/08) menang 4-1. Tiga eksekutor Mutiara Hitam-julukan Persipura, tak mampu mengoyak gawangnya. Yaitu Edward Ivak Dalam, David da Rocha, dan Alberto Goncalves.
Musim 2009 ini, kesempatan kedua bagi pengidola Gianluigi Bufon. Dirinya bertekad menuai hasil serupa. Jalanya sudah terbentang. Sebab, tim double winner langsung tembus babak 16 besar. "Tapi cukup berat. Sebab, lawan kami tim kuat Persib. Namun, kami pernah mengalahkan tim ini. Jadi, itu juga merupakan modal," ungkapnya, kemarin (11/2).
Kebetulan, CDSSI IV musim 2009 ini ada kategori Best save atau penyelamatan terbaik. Tak hanya di final, penilaian dilakukan sejak babak 16 besar. Pemain non kiper pun bisa meraih predikat best save. Asalkan, ada momen tepat dalam penyelamatan gawangnya. "Semoga saya bisa melakukannya lagi," pungkas pria berinisial FR12.
Best Save adalah kategori khusus selain Best Goal (Gol Terbaik). Award ini diberikan para wartawan di seluruh Indonesia. Sedangkan kategori penghargaan yang sama seperti musim lalu adalah Best Striker (Bintang Pemain Depan), Best Mid-fielder (Bintang Pemain Tengah), Best Defender (Bintang Pemain Belakang), Best Goalkeeper (Bintang Penjaga Gawang), Best Rising Star (Bintang Debutan), dan Best Coach (Bintang Pelatih Tim). Kategori Best Duet (Bintang Duet Terbaik), tahun ini ditiadakan. (mg2)
MER-C PEDULI PALESTINA