
KINERJA wasit M Syueb (Surabaya) dan dua asisten wasit Sunaryanto dan Winarto, dinilai tidak memuaskan. Baik Sriwijaya FC maupun Persib Bandung, sama-sama tidak puas. Coach SFC Rahmad Darmawan dan coach Persib Jaya Hartono pun sama-sama berkomentar pedas.
Rahmad menyesalkan dua peluang gol timnya dianulir. Yaitu via Benben Berlian menit ke-12' dan via Budi Sudarsono yang diganjal di kotak penalti oleh defender Persib Nova Arianto menit ke-71'.
Jaya lebih meradang lagi. Dua kali pemainnya menciptakan gol. Dua kali pula dianulir wasit M Syueb. Masing-masing via Christian Gonzales menit ke-21' dan Hilton Moreira menit ke-71'. "Saya tidak bisa lagi menggambarkan bagaimana cara wasit memimpin. Semoga Dia melihat rekaman pertandingan. Pelototi dalam-dalam. Itu sama sekali tidak off side," ketus Jaya menggerutu.
Rahmad apalagi. Meski alergi, tapi pelatih 42 tahun tidak ketahanan juga mengomentari wasit. "Jelasnya, baik kami maupun Persib sama-sama kecewa. Sebab, kami juga seharusnya punya dua gol lagi," tendas Rahmad.
Meski mulai panas, tapi situasi di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) tetap kondusif. Tapi tak urung, sumpah serapah dan caki maki, bertubi-tubi ke wasit dan tiga asistennya. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI belum bereaksi. Mereka akan menunggu laporan dari pihak yang merasa dirugikan. Terutama tim kalah, Persib Bandung. Tapi, bukan berarti SFC juga tinggal diam. "Kami akan pelajari. Tapi, tentu harus ada laporannya. Jika memang bersalah, tentu ada aturan khusus yang menanganinya," terang Ketua Komdis Hinca Panjaitan.
Ketidakpuasan terhadap wasit, mengingatkan pada kerusuhan di Kediri, pada Rabu, 16 Februari 2008. Stadion Brawijaya dibakar hangus oleh Aremania-suporter Arema, yang tidak puas dengan kinerja wasir Djajat Sudrajat.
Tiga gol Arema yang bersarang ke gawang Persiwa Wamena dianulir. Masing-masing via Patricio Morales (2 gol) dan Emile Mbamba (1 gol). Pertandingan ini pun dibatalkan. Diteruskan di Gelora Delta Sidoarjo, sepekan kemudian. (mg2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar