
Musim Indonesia Super League (ISL) 2008/2009, Singo Edan-julukan Arema, tak luput dari krisis finansial. Sejumlah pemain bidikan, tak kesampaian. Bahkan, hingga kini Arema tidak memiliki jenderal lapangan.
Minus jenderal, diakui coach Gusnul Yakin. Padahal, mantan pelatih Persiba, Balikpapan, menyebut pesaing-pesaing timnya, justru memilikinya hingga sukses dipapan atas.
"Kami memang butuh leader yang bisa memompa semangat rekan-rekannya. Bahkan, bisa menjadi orang yang paling ditakuti peman lawan," aku Gusnul.
Pelatih kelahiran Malang, 17 Maret 1956 mencontohkan, jendral lapangan itu diantaranya adalah Ponaryo Astaman di Persija Jakarta. Lorenzo Cabanas di Persib Bandung. Zah Rahan Krangar di Sriwijaya FC. Arema sendiri terakhir memiliki jendral lapangan saat masih bergabungnya I Putu Gede hingga mengantarkan tim menjadi juara Divisi I 2004. Serta dua kali Copa Indonesia (2005-2006). Kemudian Ponaryo Astaman di musim kompetisi 2007.
Gusnul sendiri sebenarnya pernah merekomendasikan beberapa nama. Diantaranya, Danielo Fernando (Brasil) yang kini ke Deltras Sidoarjo dan Ronald Fagundez (Uruguay) dari Persik.
Juga Franco Martin Hita Gonzales (Argentina) yang kini gabung ke Mitra Kukar, Tenggarong. Serta Firman Utina yang kini mengenakan jersey Pelita Jaya, Jabar. Toh, semuanya hanya tinggal impian. "Kami akan memaksimalkan pemain yang ada. Soal target, kami akan mengalir saja seperti air,"pungkas Gusnul. (mg2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar