
COACH Sriwijaya FC Rahmad Darmawan dan coach Persib Bandung Jaya Hartono punya kesamaan. Yaitu sama-sama lahir di Sumatera alias ranah Andalas. Rahmad lahir di Metro, Lampung, 26 November 1966. Jaya lahir di Medan. Sumut, 20 Oktober 1963. Dari segi usia, Rahmad memang lebih muda tiga tahun.
Kesamaan lain, keduanya sama-sama pelatih berprestasi. Tapi, ekspansi keduanya beda. Rahmad sukses di luar Jawa. Tepatnya saat jadi juara bersama Persipura Jayapura edisi 2005. Serta 2007 bersama SFC Sumsel dengan trofi double winners (juara Liga Indonesia XIII dan Copa Dji Sam Soe Indonesia III).
"Bang Jaya pandai meracik tim. Strateginya susah ditebak," ungkap Rahmad.
Sementara, Jaya justru moncer di ranah Jawa Dwipa. Tapi, hanya sekali trofi juara. Itu diraih saat menangani Persik Kediri edisi 2003. Lainnya, tidak ada. Tapi, Jaya justru moncer sebagai pemain.
Catatan berbagai sumber, Rahmad masih kalah tenar dibanding Jaya. Berbagai "situs pencari" pun lebih banyak memuat profil Jaya ketimbang Rahmad.
Di antaranya, Jaya pernah membawa timas masuk semifinal Asian Games 1986. Serta emas di SEA Games 1987. Sebagai pemain, berbagai sumber juga mencatat Jaya bersama Niac Mitra menjadi juara kompetisi Galatama pada tahun 1987.
Tapi, jangan lupa. Secara individu, Rahmad adalah Raja Copa Dji Sam Soe Indonesia. Buktinya ada. Pria berlatar militer sudah mengenakan cincin emas, simbol raja yang diraihnya pada 5 November 2008 lalu.
Penahbisannya pada 5 November 2008. Sekitar 90 menit sebelum mengalahkan Arema Malang di ekshibisi CDSSI IV. Jelasnya, dari segi status Rahmad lebih kharismatik ketimbang Jaya Hartono.
"Semua tahu siap Rahmad Darmawan. Tiga trofi juara adalah bukti kapasitasnya sebagai pelatih cerdas," tukas Jaya. (mg2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar