
JUMLAH supporter yang datang ke Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), tidak menggembirakan. Empat laga home terakhir putaran II Indonesia Super League (ISL) 2009, tak lebih dari angka 12 ribu orang. Bahkan, berdasarkan catatan pengelola tiket, duel home terakhir Sriwijaya FC lawan Persik Kediri, Senin (16/2) lalu, kurang dari 10 ribu orang. Penyebabnya banyak. Diantaranya harga tiket. Maklum, tidak semua orang bisa membeli tiket.
Ada lagi alasan yang lebih klise. Yaitu lebih senang nonton di tv, jika laga tersebut disiarkan live. Kondisi ini jelas miris. Sebab, tim asuhan Rahmad Darmawan seperti kehilangan power.
Padahal, Isnan Ali dkk bakal melakoni laga berat pada Kamis, 26 Februari mendatang. Yaitu leg ke-1 babak 16 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV, menjamu raksasa Persib Bandung.
Kondisi ini membuat simpati manajer SFC MC Baryadi. Dari kocek pribadinya, pengusaha asal Sleman (Yogyakarta), akan membagikan 1.500 tiket gratis. Khususnya untuk memenuhi tribun Utara-Selatan, yang memang tidak pernah full. "Tiket gratis tersebut untuk 15 klub sepakbola yang ada di sekolah menengah atas (SMU) dan Universitas," jelas Baryadi, kemarin (22/2).
Jadi, masing-masing sekolah atau universitas yang beruntung di Palembang, akan mendapat jatah 100 tiket. Caranya gampang. Cukup daftar via sms (short message system) ke 08127103688.
"Yang cepat dia dapat. Tiket akan saya serahkan pada kepala sekolah masing-masing atau secretariat universitas," tandas Baryadi, manajer yang musim 2007 lalu membawa SFC menjadi juara Liga Indonesia XIII dan Copa Dji Sam Soe Indonesia III (double winners).
Terpisah, harga tiket home SFC untuk Liga Champion Asia (LCA), mengalami kenaikan lebih dari 50 persen. Menurut direktur keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Roliansyah Basnan, itu sesuai dengan regulasi AFC-konfederasi sepakbola Asia. "Jumlah tiketnya tidak lebih dari 23 ribu lembar saja," tandasnya. (mg2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar