
USAI drawing babak 16 besar, Selasa 10 Februari lalu, tensi Copa Dji Sam Soe (CDSSI) IV terus memanas. Khususnya perseteruan dua raksasa, Sriwijaya FC versus Persib Bandung, yang bertemu di babak 16 besar.
Tapi, duel ini tak sekadar perang dua tim juara. Tapi, perang skill antara winger/striker SFC Budi "si Piton” Sudarsono dengan striker Persib, Christian "El Loco" Gonzales.
Dari torehkan gol musim ini, El Loco jauh lebih unggul. Pemain kelahiran Uruguay, 30 Agustus 1976 meraup 17 gol di Indonesia Super League (ISL). Sekaligus menyandang predikat top skor sementara. 13 Gol di antaranya saat berbaju Persik Kediri.
Berbeda dengan si Piton. Pria kelahiran Kediri, Jatim, 19 September 1979, belum mencetak gol, sejak kali pertama mengenakan jersey Laskar Wong Kito (julukan SFC), tepatnya Senin, 29 Desember 2008.
Tapi, belum tentu di laga kali ini. Sebab, assist aduhai Budi memberi kredit poin. Terakhir, memberi dua assist gol saat mengalahkan Persik 2-1 pada Senin, 16 Februari lalu. Sedangkan, paruh musim berbaju Persik, si Piton hanya mengemas 4 gol. Satu gol saat imbang 1-1 lawan PSMS (6/9/08). Satu gol lagi saat menghajar Persiba 3-1 (13/9/08). Serta dua gol saat mempermalukan Persija 3-1, pada 26 September 2008.
Duel pribadi, karena kedua pemain sama-sama senasib. Yaitu jadi "buangan", akibat badai krisis financial yang melanda tim berjuluk Macan Putih. Padahal, empat musim keduanya bersama. Tapi, kini menjadi "musuh".
"Budi (Sudarsono) akan menjadi kunci pertama meredam Christian Gonzales. Dia lebih banyak tahu bagaimana mengatasi bahaya heading dan kaki Gonzales," tugas manajer SFC Baryadi.
Budi sendiri hampir pasti menghiasi starting eleven. Sebab, assist (dan golnya), sangat dibutuhkan." Saya akan jawab kepercayaan pelatih. Kemenangan tim diatas segala-galanya," tegas Budi.
El Loco sedang dirasuki fighting spirit tinggi. Tiga gol sejak memperkuat Persib, buktinya kepiawaiannya. Bahkan, suami Eva Siregar sudah berkoar bahwa tahu kelemahan Budi Sudarsono.
"Saya kenal lama dengannya. Jadi, Dia tahu bagaimana saya. Tapi, saya juga tahu bagaimana dia," tugas Gonzales.
Menjadi attention khusus, El Loco memang paling tajam. Tiga musim berturut menjadi top skor Liga Indonesia. Musim 2005 mencetak 25 gol. Musim 2006 bertambah menjadi 29 gol. Bahkan, musim 2007 lalu mencetak 31 gol. Jelasnya, pemain yang mengawali karier pro bersama AC Penarol (Uruguay) edisi 1998-1991, selalu mencetak angka dua digit.
"Saya merasa bahagia, karena saya bisa bermain kembali. Bersama Persib, tentu ambisi saja jadi juara. Kondisi tim dan pemain, sangat mendukung sekali," pungkas El Loco.
Yah, El Loco memang diberi "grasi" oleh ketua umum PSSI Nurdin Halid. Sebelumnya, pemain yang kali pertama merumput di Indonesia bersama PSM Makassar pada 2003 dan 2004, diskorsing setahun. Itu setelah ketahuan memukul midfielder PSMS Erwinsyah pada ISL, November 2008 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar