Kesempatan Sriwijaya FC (SFC) untuk memperbaiki peringkat pada klasemen sementara terbuka lebar saat melakoni empat laga kandang.
Tapi, strategi yang berbeda saat menghadapi Pelita Jaya, PSIS Semarang, Arema Malang, dan Persik Kediri mutlak diterapkan. Pelatih SFC Rahmad Darmawan menilai empat lawan yang akan mereka hadapi di Stadion Gelora Sriwijaya (SGS) nanti memiliki pola permainan yang berbeda. Jadi, untuk mengantisipasi strategi lawan di kandang sendiri, Rahmad tentu sudah menyiapkan formula.
“Yang jelas, kami akan coba melakukan banyak strategi yang berbeda dalam bermain. Menghadapi Pelita yang mungkin memainkan pola-pola yang berbeda sehingga kami harus antisipasi,” kata pelatih yang biasa disebut RD ini. Khusus Pelita Jaya, Rahmad tetap memberikan apresiasi khusus terhadap pasukan Fandy Ahmad ini. Laskar Gunung Parang –julukan Pelita– adalah tim yang mempunyai banyak variasi strategi dan selalu menyulitkan permainan SFC.
Karena itu, RD menerapkan skema 'offplay' berbeda saat memimpin Zah Rahan dkk latihan pada pekan ini. Dari pantauan Sindo di lapangan SGS kemarin, sekilas latihan yang diterapkan Rahmad tidak begitu banyak berubah. Perubahan sendiri justru terlihat dari pemain, baik dari kecepatan, daya tahan, maupun fisik. Seperti saat RD memberikan 'games' selama 20 menit jelang bubaran, seluruh pemain tanpa terasa menjalani dengan serius, benturan benturan fisik, sliding keras, dan shooting jarak jauh pun kerap diperagakan punggawa SFC. RD menginstruksikan anak asuhnya untuk sebisa mungkin mencegah agar tidak kehilangan bola.
Kalaupun sampai kehilangan bola atau dikuasai lawan, pemain harus membuat organisasi pertahanan yang solid atau merebut bola tanpa harus memainkan pola bertahan. Kapten SFC Keith Jerome ‘Kayamba’ Gumbs mengatakan, seluruh pemain, termasuk dirinya, harus membangkitkan pola permainan yang diterapkan pelatih, yang sempat hilang saat menjalani uji coba melawan Semen Padang pekan lalu.
“Kami harus memainkan skema seperti kami mendapatkan gelar juara tahun lalu. Memang tidak mudah mengembalikan permainan seperti itu, tapi harus kami dapatkan kembali,” ucapnya.
Striker gaek SFC yang mulai menginjak usia 37 tahun ini menambahkan, saat inilah kesempatan yang tepat untuk menyalip posisi kedua klasemen sementara. “Rasanya kami tidak ingin lagi membuat suporter marah dan momen inilah untuk memberikan kegembiraan untuk pendukung setia kami,” pungkasnya.
[sidratul muntaha/sindo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar